ilustrasi resep obat (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
Selain kondisi medis, penggunaan beberapa obat tertentu juga dapat menyebabkan poliuria. Dua jenis obat yang paling umum adalah obat diuretik dan litium. Obat diuretik sering kali menyebabkan poliuria ketika dosisnya tidak tepat. Sementara itu, litium menyebabkan poliuria karena obat ini dapat menyebabkan diabetes insipidus nefrogenik.
Selain obat diuretik dan litium, beberapa obat seperti penghambat saluran kalsium, tetrasiklin, dan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) juga bisa menyebabkan poliuria sebagai efek samping penggunaannya. Tak hanya itu, ada pula beberapa faktor yang terkadang juga bisa menyebabkan poliuria seperti perubahan kadar kalsium dalam tubuh, konsumsi alkohol atau kafein, atau kehamilan. Namun, ini sedikit lebih jarang.
Poliuria adalah suatu kondisi yang menyebabkan buang air kecil terus-menerus dalam jumlah besar. Ada banyak faktor penyebab poliuria. Di antara paling umum adalah kondisi medis seperti diabetes melitus, diabetes insipidus, gagal ginjal, dan anemia sel sabit.
Referensi
“Polyuria(Excessive Urination) Causes and Treatment”. Verywell Health. Diakses Juli 2025.
“Polyuria (Excessive Urine Production)”. WebMD. Diakses Juli 2025.
“Excessive Urination Vokume (Polyuria)”. Healthline. Diakses Juli 2025.
“What is Polyuria (Excessive Urination)?”. Health. Diakses Juli 2025.
“Diabetes Insipidus”. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses Juli 2025.
“Sickle Cell Anemia”. Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.