Studi ini memuat puluhan ribu partisipan berusia paruh baya dengan latar belakang beragam sehingga para peneliti bisa menemukan berbagai faktor pendasar. Selain itu, metode penelitian dilakukan sesuai sesuai standar oleh personel yang berpengalaman.
Meski begitu, para peneliti mencatat juga berbagai kekurangan. Pertama, pelaporan mandiri bisa mengganggu akurasi hasil. Selain itu, beberapa kondisi penentu seperti diet, memberi gula atau susu ke kopi bisa memengaruhi hasil pada kelompok orang lain.
Sementara jumlah partisipan banyak, dominasi partisipan kulit putih dan lanjut usia mengakibatkan studi ini mungkin tidak berlaku di kelompok ras dan usia lainnya.
ilustrasi espresso (finedininglovers.com)
Dilansir Verywell Health, total kolesterol standar harus kurang dari 200 mg/dL, kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) harus kurang dari 100 mg/dL, dan high-density lipoprotein (HDL) harus lebih dari 40 mg/dL untuk orang dewasa. Dengan standar tersebut, apa yang harus dilakukan dengan kebiasaan minum kopi?
Selain menjaga gaya hidup sehat dan memperbaiki cara buat kopi yang benar, ketahuilah kalau konsumsi kopi berlebihan tidak baik. Seperti yang diperingatkan oleh peneliti Norwegia dan Swedia, untuk espreso, kemungkinan besar, lebih baik mengikuti takaran cangkir Italia, yaitu 30 mL.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan 400 mg kafein/hari sebagai standar kesehatan. Jika kamu sensitif terhadap kafein atau memiliki kondisi kesehatan tertentu (terutama yang melibatkan kolesterol atau kardiovaskular), please, jangan berlebihan, ya!