Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi SARS-CoV-2 dan COVID-19 (pixabay.com/geralt)

Demensia adalah istilah payung untuk beragam kondisi penurunan kognitif. Salah satu kondisi demensia yang paling umum adalah penyakit Alzheimer.

Di tengah pandemik COVID-19 ini, ternyata tren demensia tidak kunjung turun. Malah, salah satu riset terbaru memperingatkan bahwa lansia yang terkena COVID-19 lebih berisiko mengembangkan kondisi Alzheimer.

1. Meneliti jutaan lansia di tengah pandemik COVID-19

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Apakah infeksi SARS-CoV-2 meningkatkan risiko terkena Alzheimer? Inilah hal yang dicari tahu oleh para peneliti Amerika Serikat (AS) dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease pada 13 September 2022.

Menggunakan TriNetX Analytics Platform, para peneliti merekrut sebanyak 6.245.282 partisipan yang berusia di atas 65 tahun dari 50 negara bagian AS yang memiliki latar belakang beragam, dari ras hingga asuransi. Sempat menerima perawatan medis pada periode Februari 2020–Mei 2021, para partisipan tidak memiliki riwayat penyakit Alzheimer.

Penelitian yang dipimpin oleh Case Western Reserve University ini lalu membagi para partisipan menjadi dua kelompok:

  • Terkena COVID-19 pada Februari 2020–Mei 2021: 410.748 partisipan.
  • Tidak terkena COVID-19 pada Februari 2020–Mei 2021: 5.834.534 partisipan.

2. COVID-19 bikin risiko penyakit Alzheimer meningkat

Editorial Team

Tonton lebih seru di