ilustrasi seseorang terkena long COVID (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Salah satu peneliti dari NCHS, Farida B. Ahmad, M.P.H., mengatakan bahwa penelitian ini berhasil mengumpulkan data terkait kematian akibat long COVID. Menurutnya, laporan ini adalah yang pertama melihat kematian akibat long COVID menggunakan data NVSS.
"..., kita tak pernah melihat data tersebut dengan kacamata ini," kata Farida mengutip MedPage Today.
Pada 2020, long COVID bukanlah hal yang lazim. Hal ini terlihat dari ungkapan "pasca-COVID" yang 89,6 persen terlihat di penjelasan mengenai kematian terkait long COVID. Ini karena long COVID adalah fenomena yang sulit didefinisikan atau didiagnosis sehingga rancu untuk dicantumkan di surat kematian.
Kerancuan tersebut bisa berarti bahwa angka kematian yang tercatat dalam penelitian sebenarnya masih di bawah yang sebenarnya. Selain itu, hasil penelitian ini bisa berubah mengikuti data, sehingga kematian akibat long COVID bisa saja meningkat.
"Ada kemungkinan perubahan estimasi karena kami hanya menghitung data yang didapat. Jika tak tertulis di surat kematian, maka tidak termasuk dalam hitungan," ucap Farida.