7 Manfaat Hebat Arang Aktif bagi Kesehatan Tubuh, Sudah Tahu?

Ginjal yang sehat dan berfungsi dengan normal biasanya mampu menyaring darah tanpa memerlukan bantuan tambahan. Namun, pada individu yang memiliki penyakit ginjal kronis, umumnya mereka lebih sulit mengeluarkan urea dan racun lainnya dari tubuh.

Nah, arang aktif dapat meningkatkan fungsi ginjal dengan cara mengurangi kuantitas produk limbah yang harus disaring oleh ginjal, sehingga sangat bermanfaat bagi pasien penyakit ginjal kronis.

Arang aktif diyakini mampu mengikat urea dan limbah lainnya dalam tubuh dan membantu mengeluarkannya dari tubuh. Menurut sebuah laporan dalam
Saudi Journal of Kidney Disease and Transplantation tahun 2010, urea dan produk limbah lainnya dapat berpindah dari aliran darah ke usus melalui proses difusi. Di usus, limbah ini terikat dengan arang aktif dan diekskresikan dalam tinja.

Bubuk arang aktif diyakini mampu mengatasi masalah gas usus. Kemungkinan, ini karena cairan dan gas yang terperangkap di usus akan melewati jutaan lubang kecil di arang aktif, dan proses ini dapat menetralisasi gas tersebut.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Ultrasound tahun 2012, dijelaskan bahwa peserta dengan riwayat gas berlebih di usus mengonsumsi 448 mg arang aktif tiga kali sehari selama 2 hari sebelum menjalani pemeriksaan ultrasound usus.

Mereka juga mengonsumsi 672 mg arang aktif pada pagi hari sebelum pemeriksaan. Hasilnya, pemeriksa medis lebih mampu melihat bagian-bagian yang ingin diidentifikasi dengan ultrasound, sedangkan gas usus justru mengaburkannya.

Arang aktif memiliki kemampuan untuk menyerap racun. Oleh sebab itu, beberapa orang memilih menggunakan arang aktif sebagai pengobatan diare.

Menurut sebuah tinjauan dalam jurnal Current Medical Research and Opinion tahun 2017 yang meneliti tentang penggunaan arang aktif untuk diare, peneliti menyimpulkan bahwa arang aktif memiliki potensi untuk mencegah bakteri dan elemen lain pemicu diare diserap ke dalam tubuh, dengan cara memerangkapnya di permukaan arang aktif yang berpori dan bertekstur.

Meskipun begitu, ada baiknya untuk tidak menggunakan arang aktif secara berlebihan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping tertentu.

Arang aktif bisa mengurangi bau tidak sedap pada orang dengan trimetilaminuria (TMAU), yang juga dikenal sebagai sindrom bau ikan. TMAU merupakan kondisi ketika trimetilamina (TMA), senyawa yang berbau ikan busuk, terakumulasi dalam tubuh. TMAU ini adalah kondisi yang bersifat genetik.

Pada orang yang normal, TMA yang berbau amis dapat diubah menjadi senyawa yang tidak berbau sebelum dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine. Namun, individu dengan TMAU kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk melakukan konversi ini, sehingga TMA menumpuk di dalam tubuh dan masuk ke dalam urine, keringat, dan napas yang menyebabkan individu mengeluarkan bau amis.

Nah, studi menunjukkan bahwa permukaan arang aktif yang berpori ini mampu mengikat senyawa kecil berbau, seperti TMA dan meningkatkan ekskresinya. Penelitian berskala kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Life Science tahun 2004 menganalisis efek suplementasi arang aktif sebanyak 1,5 gram selama 10 hari pada pasien TMAU. Hasilnya, suplementasi ini mengurangi konsentrasi TMA dalam urine pasien ke tingkat yang sama dengan individu sehat.

Arang aktif telah lama dimanfaatkan sebagai pemutih gigi yang efektif. Arang aktif bekerja dengan menempel pada partikel kecil yang memicu terbentuknya noda pada gigi.

Namun, dilansir Prevention, arang aktif tidak bisa digunakan setiap hari sebagai pengganti pasta gigi atau perawatan mulut rutin dan hanya boleh dilakukan beberapa kali seminggu untuk melihat hasilnya. Selain itu, arang aktif tidak akan efektif digunakan pada gigi yang dilapisi dengan veneer.

Arang aktif sudah lama diandalkan untuk berbagai perawatan kecantikan. Alasannya, arang aktif memiliki kemampuan yang kuat untuk menghilangkan racun.

Dilansir Best Health, kemampuan ini memungkinkan arang aktif digunakan pada kulit untuk mengencangkan pori-pori, mengatasi masalah jerawat, menyembuhkan gigitan serangga dan luka, dan mengurangi minyak pada kulit. Untuk perawatan kulit, arang aktif lebih efektif jika digunakan secara topikal daripada oral.

Arang aktif dipercaya dapat membantu mengurangi kadar kolesterol. Alasannya, arang aktif dapat mengikat kolesterol dan asam empedu yang mengandung kolesterol di usus sehingga mencegah tubuh menyerapnya.

Penelitian dalam jurnal Lancet tahun 1986 memberikan peserta penelitian suplementasi arang aktif sebanyak 24 gram setiap hari selama empat minggu. Hasilnya, peserta mengalami penurunan kolesterol total sebesar 25 persen dan kolesterol LDL atau kolesterol jahat sebesar 25 persen. Selain itu, kadar kolesterol HDL yang merupakan kolesterol baik juga mengalami peningkatan sebanyak 8 persen.

Itulah beberapa manfaat arang aktif bagi kesehatan tubuh. Selain memiliki banyak manfaat, arang aktif juga sangat mudah didapat, baik secara online maupun offline. Namun, bila kamu ingin menggunakan arang aktif sebagai pengobatan, ada baiknya berbicara terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik.