ilustrasi mikroplastik ke dalam tubuh manusia (commons.wikimedia.org/European Commission (Lukasz Kobus))
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kita memang tidak dapat menghindari paparan mikroplastik. Selain karena saluran masuknya benda ini ada banyak, penumpukan sampah plastik di alam sudah terlampau besar sehingga mikroplastik sangat mudah berterbangan atau terjebak di tempat yang tidak kita sangka sebelumnya. Maka dari itu, tips ini bukan untuk membebaskan diri dari paparan mikroplastik, melainkan mengurangi tingkat kontaminasinya saja.
Dilansir Environmental Working Group, rutin membersihkan debu dan menggunakan penyaring udara di rumah jadi cara paling utama untuk menghindari paparan mikroplastik melalui pernapasan. Selain itu, hindari minum di botol bekas air minum sekali pakai karena risiko terpapar mikroplastik dari botol tersebut sangat tinggi, terutama kalau sudah terekspos udara dan panas. Tak hanya menggunakan penyaring udara, memasang penyaring air pun mulai perlu dipertimbangkan karena seperti pembahasan di awal, mikroplastik bisa terkandung pada air hujan maupun bentuk air lainnya.
Terakhir, meskipun peralatan makan dan memasak dari plastik itu lebih murah, sudah saatnya untuk kita mengurangi penggunaannya. Beralih pada wadah makanan berbahan kaca atau sebagainya lebih disarankan mulai dari sekarang. Kita tak pernah tahu apakah mikroplastik itu bisa masuk saat kita memotong bahan makanan di talenan, memanaskan makanan di wadah plastik, maupun dari goresan spatula saat menggoreng dan menumis.
Suka tak suka, penyebaran mikroplastik di lingkungan manusia itu bisa dibilang karma akibat tindakan kita sendiri. Memang, plastik itu sudah banyak membantu aktivitas manusia, dari yang kecil sampai besar. Namun, volume penggunaan yang cenderung meningkat itu justru menimbulkan banyak masalah, bukan hanya bagi kita, tapi juga alam di sekitar. Dengan demikian, penting untuk mulai menumbuhkan kepedulian pada alam, khususnya terkait plastik ini, lewat cara mengurangi volume penggunaan plastik, memanfaatkan prosedur daur ulang plastik, dan membuangnya secara bertanggung jawab jika sudah tidak terpakai.
Referensi
"Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik, BRIN Ingatkan Bahaya Polusi dari Langit". Badan Riset dan Inovasi Nasional. Diakses November 2025.
"What are Microplastics?". National Oceanic and Atmospheric Administration. Diakses November 2025.
"Microplastics and our health: What the science says". Stanford Medicine. Diakses November 2025.
"Health Effects of Microplastic Exposures: Current Issues and Perspectives in South Korea". Yonsei Medical Journal. Yongjin Lee, Jaelim Cho, Jungwoo Sohn, Changsoo Kim. Diakses November 2025.
"Potential Health Impact of Microplastics: A Review of Environmental Distribution, Human Exposure, and Toxic Effects". Environment & Health Journal. Yue Li, Le Tao, Qiong Wang, Fengbang Wang, Gang Li, Maoyong Song. Diakses November 2025.
"New study links microplastics to serious health harms in humans". Environmental Working Group. Diakses November 2025.