ilustrasi biposi (pexels.com/Chokniti Khongchum)
Diagnosis melanoma subungual biasanya akan dibuat dengan pemeriksaan kuku dan lesi yang cermat. Dermatologis akan menggunakan alat yang disebut dermascope, yang memberikan tampilan kuku dan jaringan di sekitarnya yang diperbesar.
Akan tetapi, pemeriksaan virtual memiliki keterbatasan, terutama karena melanoma subungual sangat jarang terlihat. Akibatnya, kondisi ini sering disalahartikan sebagai kondisi lain yang lebih umum, seperti:
- Hematoma subungual: Memar di bawah kuku yang tidak memiliki keseragaman melanoma subungual.
- Infeksi jamur (onikomikosis): Lebih sering memiliki garis-garis gelap tidak memanjang disertai dengan garis-garis kuning atau putih.
- Tahi lalat (nevi): Cenderung tidak muncul dalam bentuk garis-garis.
- Deposit melanin di bawah kuku: Dapat terjadi sebagai akibat dari kehamilan (serta kemoterapi atau terapi radiasi).
Diagnosis pasti hanya dapat dibuat dengan biopsi. Biasanya, biopsi eksisi dilakukan untuk menghilangkan seluruh lesi ditambah beberapa jaringan di sekitarnya. Biopsi plong (punch biopsy) yang kurang invasif dapat digunakan jika tanda-tandanya tidak pasti.
Selain itu, rutinlah memeriksa diri untuk kanker di kuku. American Academy of Dermatology menyarankan untuk memeriksa kuku untuk kanker dan kulit Anda. Jika terdeteksi dini, pengobatan dapat segera diberikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Garis-garis kuku melanoma, seperti pita cokelat atau hitam, sering ada di ibu jari atau jempol kaki.
- Kulit yang lebih gelap di dekat kuku.
- Kuku yang terangkat dari jari tangan atau kaki.
- Kuku yang terbelah di bagian tengah.
- Benjolan atau nodul di bawah kuku.
Menentukan stadium melanoma subungual
Tergantung ukuran dan kedalaman melanoma subungual, pengujian lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan stadium penyakit. Seperti bentuk kanker lainnya, stadium dapat bervariasi dari karsinoma in situ (pra-kanker) hingga penyakit metastasis stadium 4 (kanker telah menyebar ke organ lain).
Untuk menentukan apakah melanoma telah bermetastasis, ada berbagai tes yang dapat dilakukan oleh ahli onkologi. Ini termasuk:
- Biopsi kelenjar getah bening sentinel (kelenjar terdekat tumor).
- Teknik pencitraan seperti computerized tomography (CT).
- Tomografi emisi positron (PET scan).