Saat ini, Afrika lebih terhubung dengan seluruh dunia daripada sebelumnya. Meningkatnya perjalanan dan perdagangan internasional memudahkan penyebaran penyakit yang berasal dari benua tersebut.
Patogen dapat dengan cepat berpindah dari desa-desa terpencil ke kota-kota besar dan kemudian ke negara lain melalui bandara internasional. Misalnya, selama wabah Ebola di Afrika Barat, kasus-kasus dengan cepat menyebar ke Eropa dan Amerika Utara karena perjalanan internasional.
Meskipun keanekaragaman hayati dan kondisi lingkungan Afrika berkontribusi terhadap munculnya patogen baru, tetapi banyak wabah yang dimulai di sana diperburuk oleh kombinasi faktor-faktor sosial ekonomi, seperti kemiskinan, keterbatasan layanan kesehatan, dan pertumbuhan populasi yang cepat.
Globalisasi dan meningkatnya perjalanan internasional juga memudahkan penyakit menyebar dari Afrika ke seluruh dunia.
Seiring dengan makin saling terhubungnya dunia, menangani faktor-faktor yang mendasari ini sangat penting dalam mencegah wabah di masa mendatang dan melindungi kesehatan global.
Referensi
International Food Policy Research Institute. Diakses pada September 2024. Africa’s growing risk of diseases that spread from animals to people.
Tsanni, Abdullahi. “The Virologist Preparing Africa for the next Pandemic.” Nature, October 20, 2021.
U.S. News. Diakses pada September 2024. Why So Many Epidemics Originate in Asia and Africa.
World Health Organization. Diakses pada September 2024. In Africa, 63% jump in diseases spread from animals to people seen in last decade.