ilustrasi tes urine (freepik.com/drobotdean)
American Diabetes Association menjelaskan, saat darah mengalir ke ginjal, produk yang sudah tidak terpakai akan keluar melalui filter untuk selanjutnya dibuang bersama dengan urine. Sementara produk yang masih terpakai, seperti protein dan sel darah merah memiliki ukuran yang lebih besar sehingga tidak dapat melewati filter tersebut dan akan tetap berada di darah.
Pada kondisi diabetes, proses penyaringan tersebut terganggu. Kadar gula darah yang tinggi membuat filter ginjal harus menyaring lebih banyak darah. Proses tersebut tentunya memperberat kerja filter ginjal.
Selama bertahun-tahun, filter menjadi bocor sehingga protein lolos dan terbuang bersama urine. Apabila gangguan pada ginjal segera terdeteksi pada tahap tersebut, penanganan dapat menjaga ginjal dari kerusakan yang lebih parah.
Sebaliknya, jika proses kerusakan tersebut masih berlanjut dan tidak ditangani menyebabkan ginjal kehilangan fungsinya untuk memfilter atau membersihkan racun. Akibatnya, semua racun yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh bersama urine justru menumpuk di dalam darah. Kondisi gagal ginjal tersebut sangat berbahaya sehingga memerlukan dialisis atau cuci darah untuk membersihkan racun di dalam tubuh.