ilustrasi orangtua bermain bersama anaknya (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Tidak menutup kemungkinan bahwa individu dengan ACEs mungkin memiliki keinginan mencari bantuan melalui jalur medis. Terapis misalnya, dapat membantu mengatasi efek peristiwa traumatis di masa lalu. Sementara seorang dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mengelola gejala terkait dengan ACEs, seperti depresi atau kecemasan.
Perubahan gaya hidup dapat membantu seseorang keluar dari jerat ACEs. Ini melibatkan kegiatan meditasi, latihan pernapasan, dan olahraga. Pembuatan jurnal juga digadang-gadang dapat menjadi strategi efektif untuk mengeluarkan keluh kesah batin secara positif.
Perlu digarisbawahi bahwa menjadi korban ACEs dapat pulih dan disembuhkan. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk membicarakannya dengan penyedia layanan kesehatan. Di samping itu, cobalah untuk memulai menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
ACEs adalah kasus yang terbilang umum dan memengaruhi orang-orang hampir di seluruh dunia. Meskipun demikian, kondisi ini tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak negatif di kehidupan mendatang. Orang yang mengalaminya perlu mendapatkan penanganan secara tepat guna meminimalkan dampak negatif yang mengancam mereka.