Menikmati aroma makanan atau mencium bau wewangian bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi seseorang. Mencium bau juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengenali sesuatu. Namun, apa jadinya jika kita tidak bisa merasakan bau apa pun? Kondisi ini disebut anosmia atau hilangnya kemampuan mencium bau.
Yang bikin khawatir, hilangnya kemampuan mencium aroma ini merupakan salah satu gejala penyakit COVID-19.
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Nature Medicine yang terbit pada Mei 2020 lalu, di antara 18.401 partisipan yang mengikuti tes COVID-19, proporsi partisipan yang dilaporkan kehilangan kemampuan penciuman dan perasa lebih tinggi pada mereka yang positif COVID-19 (4.668 dari 7.718 individu atau 65,03 persen) dibandingkan partisipan dengan hasil negatif COVID-19 (2.436 dari 11.223 individu atau 21,71 persen).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah memasukkan hilangnya kemampuan indra penciuman atau perasa sebagai salah satu gejala COVID-19, disertai gejala umum seperti demam tinggi, batuk kering, kelelahan, dan sesak napas.
Meski demikian, bila kamu mengalami anosmia, belum tentu kamu tertular COVID-19. Diperlukan tes lebih lanjut untuk memastikannya. Ini karena anosmia bisa disebabkan oleh beberapa masalah pada indra penciuman seseorang.
Bagaimana anosmia bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.