Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kedokteran nuklir (unsplash.com/Hal Gatewood)

Kedokteran nuklir adalah spesialisasi medis yang menggunakan sebagian zat radioaktif untuk diagnosis dan pengobatan penyakit. Spesialisasi ini masih terbilang sangat sedikit di Indonesia. 

Pada Jumat (10/06/2022) Mandaya Royal Hospital Puri menggelar acara peluncuran pusat layanan kedokteran nuklir yang berfokus pada penanganan penyakit hipertiroid, kanker tiroid, dan gangguan kelenjar tiroid. 

Acara ini menghadirkan dr. Eko Purnomo, SpKN(K)Onk selaku dokter spesialis kedokteran nuklir dan konsultan onkologi untuk memberikan informasi terkait kedokteran nuklir.  

1. Apa itu kedokteran nuklir?

ilustrasi kedokteran nuklir (nuclearmedicinediscovery.org)

Dokter Eko menjelaskan bahwa penggunaan nuklir dalam bidang kedokteran tidak sama dengan penggunaan nuklir yang biasa digunakan untuk membuat senjata. Kedokteran nuklir merupakan penunjang dan terapi yang menggunakan sumber radiasi terbuka dari disentegrasi inti radionuklida. 

Beberapa pelayanan kedokteran nuklir meliputi diagnostik in vivo dan in vitro melalui pemantauan proses fisiologi metabolisme sel. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui fungsi organ tubuh dengan menggunakan dosis kecil radiofarmaka. 

"Ini (kedokteran nuklir) juga berbeda dengan radiologi. Kalau radiologi itu hanya diagnostik, tapi kalau ini diagnostik dan terapi. Bisa untuk scan dan bisa untuk mengobati juga," ucap dr. Eko. 

2. Melibatkan kolaborasi antar dispilin

Editorial Team

Tonton lebih seru di