ilustrasi grafik (freepik.com/rawpixel.com)
Spirometri mengukur udara yang kamu alirkan dari paru-paru. Dilansir Medical News Today, hasil spirometri yang sering digunakan untuk menilai dan memantau orang dengan gangguan fungsi paru-paru yaitu:
- Forced vital capacity (FVC): Jumlah total volume udara yang dapat diembuskan dari paru-paru saat kapasitas penuh.
- Forced expiratory volume measures over 1 second (FEV1): Volume aliran udara yang keluar dari paru-paru dalam satu detik pertama.
- FEV1/FVC: Proporsi udara paru-paru yang dapat dikeluarkan dalam satu detik pertama.
Nilai FVC yang lebih rendah dari normal mengindikasikan gangguan pernapasan restriktif seperti pneumonia dan tuberkulosis.
Sementara itu, nilai FEV1/FVC yang lebih rendah daripada nilai normal menandakan gangguan pernapasan obstruktif seperti asma dan PPOK.
Nilai FEV1/FVC yang rendah dan mengalami perbaikan yang cukup setelah diberikan bronkodilator mengarah pada PPOK, sedangkan apabila mengalami perbaikan yang cukup maka mengarah pada asma.
Hasil itu yang kemudian akan digunakan oleh dokter untuk memutuskan langkah pengobatan selanjutnya.
Hasil spirometri yang dikategorikan normal dapat berbeda pada setiap orang. Ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya usia, tinggi badan, jenis kelamin, dan ras.