Menurut penelitian yang dipublikasikan di "British Medical Journal" (BMJ), ada situasi di mana kita berisiko rendah terpapar virus corona. Misalnya, saat mengadakan pesta di ruang terbuka seperti halaman belakang rumah, akan aman jika orang-orang yang datang saling jaga jarak dan memakai masker dengan benar. Bahkan, walau bernyanyi dan berteriak risikonya tetap rendah asal tetap pakai masker.
Namun, beda cerita kalau orang-orang tersebut melepas masker atau tidak menggunakannya dengan benar. Mereka tidak bisa lagi bernyanyi atau berteriak karena tidak ada masker untuk memperlambat droplet hasil ekspirasi.
Jesse mengatakan bahwa aturan menjaga jarak 6 kaki akan efektif jika kita memakai masker. Akan tetapi, jika tidak, kita berpotensi besar tertular virus. Menurutnya, menjaga jarak bisa mengurangi kemungkinan menghirup tetesan yang dikeluarkan oleh orang lain.
Tak bermaksud untuk menakut-nakuti, tetapi kita memang mesti waspada karena masih banyak yang belum diketahui tentan SARS-CoV-2.
Jangan lengah dalam menjaga diri. Perkuat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, pakai masker kalau harus keluar rumah (atau saat sakit dan berada di sekitar orang sakit), cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin, bawa selalu hand sanitizer, jaga jarak sejauh yang kamu bisa, dan tak perlu kelayapan untuk urusan yang sifatnya tidak esensial.