Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi masker gas (unsplash.com/Scott Rodgerson)

Negara bagian Alabama, Amerika Serikat (AS), baru melaksanakan eksekusi terhadap narapidana dengan vonis hukuman mati, Kenneth Eugene Smith (58), pada Kamis (25/1/2024). Kenneth menjadi narapidana pertama dalam sejarah yang dieksekusi dengan gas nitrogen.

Ini merupakan sebuah metode hukuman mati yang kontroversial dan banyak diperdebatkan. Eksekusi menggunakan nitrogen juga menjadi langkah terbaru dalam mencari cara untuk menghukum mati terpidana kejahatan.

1. Apa itu hipoksia nitrogen?

ilustrasi gas (unsplash.com/Ishan @seefromthesky)

Hipoksia nitrogen adalah metode eksekusi ketitka masker respirator dipasangkan di wajah narapidana. Dengan melakukannya, udara untuk bernapas orang tersebut diganti dengan gas nitrogen murni.

Menghirup gas nitrogen murni menyebabkan orang tersebut kekurangan oksigen, menyebabkan ketidaksadaran dalam beberapa detik, dan akhirnya menyebabkan kematian dalam beberapa menit.

Meskipun hipoksia nitrogen mungkin terdengar seperti praktik yang sudah ada, tetapi ini adalah istilah yang dibuat-buat dan sebenarnya bukan tindakan medis, kata Joel Zivot, seorang ahli anestesi di Emory University.

"Hipoksia nitrogen adalah upaya negara untuk mencoba menciptakan kredibilitas terhadap teknik eksekusi yang belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Zivot kepada Al Jazeera.

Pengacara Kenneth telah menyuarakan kekhawatirannya atas metode yang belum teruji ini dan potensi terjadi kegagalan. Misalnya, masker mungkin tidak cukup kedap udara dan menyebabkan seseorang tersedak oleh muntahannya sendiri. 

2. Menuai banyak kritik

ilustrasi eksekusi mati (IDN Times/Sukma Shakti)

Kritik serupa juga disampaikan oleh Dr. Jeff Keller, presiden American College of Correctional Physicians, melalui BBC. Ia menyatakan bahwa ini merupakan prosedur eksperimental dan banyak hal yang bisa salah dari eksekusi ini.

Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa masker ini biasanya tidak cocok untuk wajah seseorang dan tidak kedap udara.

Para pendukung metode ini menolak kritik dan menunjukkan contoh hipoksia nitrogen yang terjadi pada kecelakaan industri. Dalam situasi tersebut, para korban tampaknya tidak menyadari apa yang terjadi pada mereka. 

Jaksa Agung Negara Bagian Alabama, Steve Marshall, menyebut bahwa gas nitrogen "mungkin merupakan metode eksekusi paling manusiawi yang pernah dirancang." Namun, tidak ada bukti atas klaim tersebut. 

3. Hukuman mati di AS

ilustrasi aksi menolak hukuman mati (unsplash.com/Maria Oswalt)

Hingga saat ini, sekitar setengah negara bagian AS masih memiliki undang-undang hukuman mati. Metode eksekusi bervariasi, tetapi beberapa negara bagian masih memperbolehkan eksekusi dengan cara digantung, ditembak, atau menggunakan kursi listrik.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, sebagian besar negara bagian sepakat untuk menggunakan suntikan mematikan. Ini merupakan pemberian obat-obatan intravena yang membius dan membunuh terpidana hukuman mati sebagai metode eksekusi utama.

Salah satu alasan metode hipoksia nitrogen digunakan adalah klaim bahwa obat-obatan yang digunakan untuk eksekusi tersebut menjadi makin sulit ditemukan.

AS telah melakukan hukuman mati dengan menggunakan metode hipoksia nitrogen. Kenneth menjadi narapidana pertama dalam sejarah yang dieksekusi dengan gas nitrogen. Metode ini menimbulkan kontroversi karena tidak melalui penelitian yang jelas.

Editorial Team