ilustrasi infeksi jamur di kuku (flickr.com/Ivan Radic)
Dilansir Cleveland Clinic, infeksi jamur di atas atau di bawah kulit bisa terlihat merah, bengkak, atau bergelombang. Ini bisa tampak seperti ruam atau ada benjolan di bawah kulit.
Di sisi lain, infeksi jamur pada kuku dapat membuatnya berubah warna (kuning, cokelat, atau putih), tebal, atau pecah-pecah.
Sementara itu, infeksi jamur di mulut atau tenggorokan dapat menyebabkan lapisan atau bercak putih.
Infeksi jamur yang paling umum, seperti pada kulit atau kuku, biasanya tidak serius. Namun, jika sistem kekebalan tubuh kamu lemah, kamu lebih berisiko terkena penyakit serius akibat infeksi jamur tertentu.
Gejala mikosis tergantung pada jenis jamur yang menginfeksi dan di bagian tubuh mana.
Gejala infeksi superfisial atau subkutan
- Gatal, nyeri, kemerahan atau ruam di daerah yang terkena.
- Kuku yang berubah warna, tebal, atau retak.
- Nyeri saat makan, kehilangan rasa atau bercak putih di mulut atau tenggorokan.
- Benjolan tanpa rasa sakit di bawah kulit.
Gejala infeksi jamur di paru-paru
- Batuk, terkadang batuk darah.
- Kelelahan.
- Demam.
- Sesak napas.
- Nyeri otot.
- Nyeri sendi.
- Sakit kepala.
- Keringat malam.
Gejala lain
- Infeksi jamur di dalam atau di sekitar otak: Sakit kepala, demam, nyeri leher, mual/muntah, sensitif terhadap cahaya, kebingungan.
- Infeksi jamur di mata: Nyeri, kemerahan, keluarnya cairan, penglihatan kabur, robekan, kepekaan terhadap cahaya.
- Infeksi jamur di saluran usus: Sakit perut, mual, muntah.
- Infeksi jamur di sinus: Demam, hidung tersumbat, sakit kepala, pembengkakan wajah satu sisi, nyeri wajah.