Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mitos atau Fakta: Mandi Malam Bikin Reumatik
ilustrasi pria mandi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya sih...

  • Mandi malam tidak menyebabkan penyakit reumatik.

  • Penyebab pasti reumatik belum sepenuhnya diketahui.

  • Penyakit reumatik dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, terutama sendi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mandi malam sering bikin orang ragu karena ada yang menyebut bahwa kebiasaan itu bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Salah satunya penyakit reumatik. Berbagai mitos pun beredar di kalangan masyarakat sehingga membuat banyak orang bertanya-tanya mana yang benar dan salah.

Jadi, mitos atau fakta mandi malam bikin reumatik? Sebenarnya, mandi malam tidak menyebabkan reumatik, tapi tetap penting memperhatikan kondisi tubuh supaya nyaman dan terhindar dari risiko kesehatan tertentu. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Mitos atau fakta: mandi malam bikin reumatik

Mandi malam tidak menyebabkan penyakit reumatik. Bahkan hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mandi malam bisa memicu penyakit tersebut.

Namun, bagi penderita reumatik atau masalah sendi, air dingin dan suhu malam yang lebih dingin dapat memicu nyeri. Hal ini terjadi karena suhu dingin membuat kapsul sendi menyempit dan meningkatkan tekanan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan memperburuk rasa nyeri.

Terlebih lagi, istilah penyakit reumatik yang umum di masyarakat awam perlu diluruskan. Menurut laman Perhimpunan Reumatologi Indonesia, penyakit reumatik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya. Penyakit ini juga bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, orang tua maupun anak-anak.

Penyebab penyakit reumatik

ilustrasi penderita reumatik artritis (freepik.com/freepik)

Penyebab pasti reumatik belum sepenuhnya diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini. Berikut uraiannya:

  • Genetik. Beberapa perubahan atau mutasi pada gen tertentu dapat meningkatkan risiko terkena penyakit reumatik.

  • Jenis kelamin. Beberapa penyakit reumatik lebih umum pada satu jenis kelamin. Misalnya, rheumatoid arthritis dan lupus lebih sering terjadi pada perempuan, sedangkan ankylosing spondylitis lebih banyak menyerang laki-laki.

  • Berat badan. Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis penyakit reumatik.

  • Riwayat kesehatan. Infeksi tertentu, trauma atau stres saat masa kanak-kanak, hingga kondisi seperti penyakit gusi, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.

  • Kebiasaan hidup. Merokok merupakan faktor risiko untuk rheumatoid arthritis dan beberapa jenis penyakit reumatik lainnya.

  • Paparan zat berbahaya. Terpapar polusi atau bahan kimia tertentu juga bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami penyakit ini.

Gejala penyakit reumatik

Penyakit reumatik dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, terutama sendi. Kondisi tersebut umumnya juga menimbulkan beberapa gejala seperti berikut:

  • Nyeri dan pegal pada sendi, terasa sakit atau sensitif saat disentuh

  • Peradangan dengan pembengkakan, kemerahan, dan rasa hangat pada sendi

  • Kekakuan sendi, terutama saat bangun tidur atau setelah lama tidak bergerak

  • Sendi terasa lebih nyaman setelah aktivitas ringan, tetapi nyeri bertambah pasca melakukan olahraga berat

  • Nyeri sendi bisa bertambah saat cuaca lembap atau terjadi perubahan cuaca ekstrem

  • Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas.

Jenis-jenis penyakit reumatik

ilustrasi penderita reumatik atritis (freepik.com/pressfoto)

Penyakit reumatik kini tidak lagi hanya disebut “reumatik”. Pasalnya, secara umum ada banyak jenis reumatik dengan gejala dan penanganan berbeda. Nah, berikut jenis reumatik yang umum terjadi pada orang dewasa:

  • Osteoarthritis

  • Rheumatoid arthritis (RA)

  • Lupus

  • Spondyloarthropathies: ankylosing spondylitis (AS) dan psoriatic arthritis (PsA)

  • Sjogren’s syndrome

  • Gout

  • Scleroderma

  • Infectious arthritis

  • Juvenile idiopathic arthritis

  • Polymyalgia rheumatica.

Penyakit reumatik juga bisa dialami oleh anak-anak. Adapun jenisnya yakni:

  • Juvenile idiopathic arthritis

  • Childhood-onset lupus

  • Fibromyalgia

  • Juvenile ankylosing spondylitis

  • Rheumatic fever

  • Scleroderma

  • Infectious arthritis

  • Kawasaki disease

  • Childhood vasculitis

  • Henoch-Schönlein purpura.

Mitos atau fakta mandi malam bikin reumatik jawabannya adalah mitos. Jadi, tidak perlu takut lagi untuk mandi malam, cukup pastikan tubuh tetap nyaman dan hangat, ya.

FAQ seputar mitos atau fakta: mandi malam bikin reumatik

Mandi malam bisa menyebabkan reumatik, benar atau salah?

Salah. Mandi malam tidak menyebabkan reumatik, terutama bagi orang yang sehat.

Apakah air dingin saat mandi malam berbahaya untuk sendi?

Bagi orang sehat, air dingin tidak berbahaya. Hanya penderita masalah sendi mungkin merasa nyeri.

Apakah mandi malam membuat sendi kaku?

Tidak secara langsung. Kekakuan sendi biasanya terjadi karena kondisi reumatik, bukan mandi malam.

Orang sehat boleh mandi malam setiap hari?

Boleh, asalkan tubuh tetap nyaman dan tidak menggunakan air terlalu dingin jika sensitif.

Referensi

“Myths and Facts About Rheumatic Diseases”. Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Diakses November 2025.
“Rheumatology and Rheumatic Diseases”. WebMD. Diakses November 2025.
"Introduction to Systemic Rheumatic Diseases." MSD Manuals. Diakses November 2025.

Editorial Team