Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi vaksin Moderna (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Dalam menghadapi pandemik COVID-19, Amerika Serikat (AS) memproduksi tiga vaksin utama dari Moderna, Pfizer-BioNTech, dan Janssen di bawah naungan Johnson & Johnson (J&J). Ketiga vaksin COVID-19 tersebut bahkan sudah dikirim ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Apa bedanya? Moderna dan Pfizer menggunakan platform messenger ribonucleic acid (mRNA), sedangkan vaksin J&J menggunakan adenovirus yang dimatikan (inactivated). Studi terbaru dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menemukan fakta terbaru dari ketiga vaksin COVID-19 tersebut.

1. Studi melibatkan hampir 4.000 peserta

Default Image IDN

Pada 17 September 2021, CDC merilis studi mengenai ketiga vaksin COVID-19 di AS bertajuk "Comparative Effectiveness of Moderna, Pfizer-BioNTech, and Janssen (Johnson & Johnson) Vaccines in Preventing COVID-19 Hospitalizations Among Adults Without Immunocompromising Conditions".

Berlangsung dari 11 Maret 2021-15 Agustus 2021, penelitian ini melibatkan 3.689 pasien non-COVID-19 dewasa, dengan usia rata-rata 53 tahun yang terdaftar di 21 rumah sakit di 18 negara bagian AS. Para partisipan tidak memiliki gangguan imun dan dibagi menjadi tiga kelompok:

  • Sebanyak 476 partisipan (12,9 persen) divaksinasi komplet (2 dosis) dengan vaksin Moderna
  • Sebanyak 738 partisipan (20 persen) divaksinasi komplet (2 dosis) dengan vaksin Pfizer-BioNTech
  • Sebanyak 113 partisipan (3,1 persen) divaksinasi komplet (1 dosis) dengan vaksin J&J
  • Sebanyak 2.362 partisipan (64 persen) tidak divaksinasi
Default Image IDN

Selain 3.689 partisipan ini, para peneliti juga meneliti antibodi pada 100 relawan pada 2-6 minggu setelah disuntik dengan salah satu dari tiga vaksin tersebut. Para relawan terbagi menjadi tiga kelompok:

  • Sejumlah 32 relawan (usia rata-rata 31 tahun) divaksinasi komplet dengan vaksin Moderna dan diberi jarak pemberian 28 hari
  • Sejumlah 51 relawan (usia rata-rata 27 tahun) divaksinasi komplet dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan diberi jarak pemberian 27 hari
  • Sejumlah 17 relawan (usia rata-rata 31 tahun) divaksinasi komplet dengan Janssen dan diberi jarak pemberian 35 hari

2. Hasil: vaksin platform mRNA adalah yang paling ampuh

Editorial Team

Tonton lebih seru di