pexels.com/Chevanon Photography
Penyebab pasti multiple myeloma belum diketahui pasti. Namun, para peneliti mengetahui kalau jenis kanker darah ini dimulai dengan pertumbuhan sel plasma abnormal di sumsum tulang, yang selanjutnya berkembang dengan cepat. Ini tertuang dalam jurnal American Family Physician tahun 2017. Penyebabnya bisa karena kelainan genetik, kelainan sumsum tulang, dan faktor lingkungan seperti paparan kimia tertentu atau radiasi.
Faktor risiko lainnya adalah faktor genetik. Dilansir Verywell Health, kebanyakan kanker terjadi akibat mutasi genetik yang terjadi setelah lahir, dan dipengaruhi berbagai faktor seperti karsinogen.
Gaya hidup juga berpengaruh. Beberapa jenis kanker diketahui memiliki faktor risikonya sendiri, seperti rokok yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru, serta paparan sinar matahari berlebih bisa menyebabkan kanker kulit. Walau begitu, beberapa orang bisa mengembangkan kanker tanda memiliki faktor risiko tersebut.
Secara umum, ada dua tipe faktor risiko, yaitu yang bisa dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Menurut American Cancer Society, faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi adalah:
- Usia: biasanya multiple myeloma muncul pada orang-orang berusia 60 tahun ke atas. Hanya 1 persen yang terdiagnosis di bawah usia 35 tahun. Rata-rata jenis kanker darah ini terdiagnosis pada usia 65 tahun.
- Jenis kelamin: laki-laki lebih berisiko mengalami multiple myeloma ketimbang perempuan.
- Ras: jenis kanker ini lebih umum ditemukan di Timur Tengah, Afrika Utara, dan daerah Mediterania. Meski penyebabnya tak diketahui, tetapi angka kejadiannya lebih sering pada ras Afrika-Amerika ketimbang Kaukasia.
- Riwayat keluarga: menurut laporan dari American Society of Clinical Oncology (ASCO), ada peningkatan risiko jika ada salah satu anggota keluarga inti (saudara kandung atau orang tua) yang menderita multiple myeloma.
Untuk faktor risiko yang bisa dimodifikasi mulai hari ini adalah:
- Paparan kimia: hindari paparan asbestos dan pestisida, begitu juga benzena, beberapa jenis plastik, debu logam berat, herbisida, pewarna rambut, dan lain-lain.
- Paparan radiasi: menurut studi dalam jurnal BioOne Complete tahun 2013, orang-orang yang terekspos radiasi dari bom atom selama Perang Dunia II (di Nagasaki dan Hiroshima) ditemukan memiliki insiden multiple myeloma yang lebih tinggi dibanding populasi umum.
- Paparan pekerjaan: seperti orang-orang yang bekerja di industri kosmetik, pengolahan kulit binatang, plastik, dan minyak. Pekerjaan lainnya yang juga berisiko adalah pembuat furnitur, kertas, tukang kayu, petani, dan petugas pemadam kebakaran.
- Obesitas: kelebihan berat badan dihubungkan dengan peningkatan risiko sebagian besar kanker, termasuk multiple myeloma.
Faktor risiko lainnya yang juga mesti diperhatikan adalah riwayat kesehatan, misalnya pernah mengalami gangguan sel plasma dan monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS).