ilustrasi demensia (pexels.com/Kindel Media)
Kepada Medical News Today, Laura menjelaskan bahwa sekitar 200 orang (10 persen) dari seluruh sampel memiliki riwayat gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, klaim manfaat multivitamin terhadap kesehatan kognitif di kalangan pasien kardiovaskular harus dicari lebih jauh.
"Masih terlalu dini untuk merekomendasikan suplemen multivitamin untuk mencegah penurunan kognitif," ujar Laura.
Selain itu, para peneliti mencatat beberapa kekurangan dalam studi ini. Pertama, data yang dikumpulkan bergantung dari pelaporan mandiri, sehingga memperbesar risiko miskalkulasi. Karena kurangnya keberagaman di kalangan partisipan, studi ini tidak bisa dipukul rata, dan perlu studi lagi yang melibatkan partisipan yang lebih beragam.
Melalui penelitian ini, para peneliti tidak bisa menghubungkan manfaat kakao untuk kesehatan kognitif. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efek multivitamin untuk kognitif.
"Sementara temuan ini menjanjikan, perlu penelitian lebih lanjut yang lebih besar dan beragam. Selain itu, kami masih harus mencari tahu mengapa multivitamin bisa menguntungkan kesehatan kognitif lansia," tandas Laura.