ilustrasi pil obat (pixabay.com/Vacho)
Diuretik dapat menyebabkan dehidrasi atau konstipasi kalau kamu tidak mengonsumsi cukup cairan, dan karenanya disarankan untuk tidak menggunakan diuretik jenis apa pun jika mengalami dehidrasi, kelainan elektrolit, atau kekurangan produksi urine (anuria).
Orang dengan asam urat harus menghindari penggunaan diuretik loop dan thiazide. Selain itu, orang dengan kondisi seperti kadar kalium rendah (hipokalemia), kadar natrium rendah (hiponatremia), atau pengeluaran urine rendah (oliguria) harus menghindari penggunaan diuretik loop.
Demikian pula, diuretik potassium sparing tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan kadar kalium tinggi atau memiliki kondisi seperti gagal ginjal tahap lanjut. Dalam kasus penyakit ginjal kronis, biasanya diuretik thiazide dihindari dan sebaiknya menggunakan diuretik loop.
Dokter harus menilai keluaran urine, kadar elektrolit, berat badan, dan tekanan darah orang yang mengonsumsi diuretik secara berkala. Untuk lansia dan memiliki gangguan kardiovaskular, hati, metabolisme, atau ginjal lainnya, dokter harus selalu memeriksa vitalnya dari waktu ke waktu jika sedang dalam pengobatan diuretik.
Penggunaan diuretik harus segera dihentikan jika setelah mengonsumsinya tidak ada peningkatan pengeluaran urine. Dokter harus memeriksa kelainan ginjal yang mendasarinya yang mungkin tidak terdiagnosis.
Selalu konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan diuretik jika sedang hamil atau menyusui. Konsultasi juga dengan dokter jika memiliki masalah dengan ginjal atau hati sebelum menggunakan diuretik.