Highly active antiretroviral therapy (HAART) atau di Indonesia dikenal dengan terapi antiretroviral (ARV) menjadi metode pengobatan yang efektif untuk memperpanjang masa hidup orang-orang dengan HIV. Terapi ARV terdiri dari kombinasi obat antivirus untuk infeksi HIV. Tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang dengan HIV, tetap juga AIDS.
Selain itu, ARV sepertinya tidak hanya bermanfaat bagi orang-orang dengan HIV/AIDS saja. Baru-baru ini ada sebuah penelitian yang memberi harapan bagi para pejuang kanker. Penelitian yang dimuat di jurnal Cancer Discoveries pada Maret 2022 lalu, mengidentifikasi bahwa obat ARV menunjukkan hasil yang menggembirakan terhadap upaya penghentian pertumbuhan sel kanker.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. David Ting, yang juga menjabat sebagai direktur Tumor Cartography Center di Massachusetts General Hospital Cancer Center, Amerika Serikat. Penelitian ini melibatkan 32 pasien kanker usus besar metastasis atau stadium IV. Berikut adalah poin-poin hasil penelitian yang penulis rangkum dari Drugs dan Harvard Gazette.