Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Ketika obat yang diminum menyebabkan kelenjar tiroid kurang aktif dari seharusnya, ini disebut sebagai hipotiroidisme yang diinduksi oleh obat. 

Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat dua bahan kimia, yaitu hormon tiroid T3 dan T4, yang membantu tubuh mengontrol detak jantung, suhu, dan metabolisme. Ketika kelenjar hipofisis di dekatnya melepaskan hormon perangsang tiroid (TSH), itu memberi tahu kelenjar tiroid untuk mengirim lebih banyak T3 dan T4 ke seluruh tubuh.

Biasanya, obat-obatan yang menyebabkan hipotiroidisme secara langsung memengaruhi kadar TSH, T3, dan/atau T4. Beberapa di antaranya juga menyebabkan tiroiditis (radang kelenjar tiroid) yang juga dapat mengubah kadar TSH, T3, atau T4.

Kalau khawatir obat yang sedang kamu gunakan menyebabkan hipotiroidisme sebagai efek samping, mengetahui informasi berikut ini akan membantu.

1. Obat-obatan untuk hipertiroidisme

Obat hipertiroidisme seperti propylthiouracil, methimazole, yodium radioaktif (radioidine), dan kalium iodida, dilansir GoodRx Health. Masing-masing obat ini digunakan untuk mengobati hipertiroidisme, kondisi saat tubuh membuat terlalu banyak hormon tiroid.

Sebagai efek samping, obat-obatan tersebut bisa membuat kadar hormon tiroid turun terlalu rendah. Obat-obatan yang mengandung yodium, khususnya, menyebabkan kelenjar tiroid menyusut sehingga menghasilkan lebih sedikit hormon tiroid.

2. Litium

Editorial Team

Tonton lebih seru di