10 Obat yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis, Ada Obat Kamu?

Intinya sih...
- Beberapa obat dapat menurunkan kepadatan tulang dan melemahkan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
- Steroid oral, SSRI, dan PPI, dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Penyebab lainnya termasuk obat diabetes tertentu, diuretik loop, dan beberapa obat kejang.
Seiring bertambahnya usia, kekuatan dan kepadatan tulang kita melemah. Ini dapat menyebabkan kepadatan tulang yang rendah dan pada akhirnya meningkatkan risiko patah tulang.
Memiliki tulang yang sedikit lebih lemah dari normal disebut osteopenia, sementara massa tulang yang sangat rendah dikenal sebagai osteoporosis. Tidak semua orang dengan kepadatan tulang yang rendah akan mengalami osteoporosis, tetapi osteoporosis tetap merupakan faktor risiko utama patah tulang di masa mendatang.
Beberapa obat dapat menurunkan kepadatan tulang dan melemahkan tulang. Inilah obat-obatan yang dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
1. SSRI
Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) adalah kelas obat yang mengobati depresi. Beberapa SSRI umum termasuk fluoxetine dan escitalopram. Studi menunjukkan bahwa SSRI dapat melemahkan tulang.
Risiko mungkin lebih tinggi jika kamu mengonsumsi banyak obat yang memengaruhi serotonin, zat kimia yang terlibat dengan suasana hati. Penggunaan jangka panjang juga bisa menjadi faktor risiko.
2. Steroid oral
Obat steroid oral biasanya diresepkan untuk kondisi tulang belakang, termasuk nyeri punggung bawah, nyeri leher, dan radang sendi tulang belakang.
Obat-obatan ini mengandung obat antiinflamasi yang kuat, yang dapat membantu meringankan rasa sakit, tetapi bisa menyebabkan pengeroposan tulang jika digunakan dalam jangka panjang.
Steroid oral membahayakan tulang karena memperlambat osteoblas (sel pembentuk tulang), sekaligus meningkatkan kerja osteoklas (sel penyerap tulang).
Contoh steroid yang dapat membahayakan tulang di antaranya methylprednisolone, prednisone, dan dexamethasone.
3. Beberapa obat diabetes
Dua jenis obat diabetes, yaitu thiazolidinediones (TZD) dan inhibitor sodium-glucose cotransporter 2 (SGLT2), dapat meningkatkan risiko patah tulang.
TZD meningkatkan sel lemak di sumsum tulang dan menurunkan sel pembentuk tulang, sementara penghambat SGLT-2 dapat mengurangi kepadatan tulang.
Contoh TZD yang dapat membahayakan tulang di antaranya pioglitazon, rosiglitazon. Sementara itu, untuk inhibitor SGLT-2 yang dapat membahayakan tulang di antaranya canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin.
4. Beberapa obat kejang dan pengubah suasana hati
Obat anti kejang carbamazepine dan phenytoin telah dikaitkan dengan penurunan kepadatan tulang dan hal ini diyakini disebabkan oleh rendahnya vitamin D dan penurunan penyerapan kalsium di usus.
Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan jatuh dengan menyebabkan kantuk, kebingungan, penurunan tekanan darah, irama jantung tidak normal atau perubahan fungsi normal saraf dan/atau otot tubuh.
Contohnya adalah beberapa antidepresan, beberapa jenis alat bantu tidur seperti benzodiazepin dan beberapa obat antipsikotik.
Risiko terjatuh meningkat seiring dengan makin banyaknya obat yang diminum, terutama pada awal atau saat penghentian obat secara tiba-tiba.
Antidepresan dan alat bantu tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko patah tulang pinggul selama beberapa minggu pertama mulai menggunakan obat ini.
5. Obat anti androgen
Obat anti androgen biasanya digunakan dalam pengobatan kanker prostat. Contohnya termasuk bicalutamide atau enzalutamide.
Obat-obatan ini menurunkan kadar hormon pria dan membantu mencegah kanker prostat kembali. Namun, menurut laporan studi, obat-obatan tersebut dapat menyebabkan keropos tulang dan osteoporosis. Ini karena hormon seperti testosteron berperan besar terhadap kesehatan tulang.
6. Antasida dan proton pump inhibitor
Antasida yang mengandung aluminium (baik yang dijual bebas maupun dengan resep dokter) membantu menetralkan asam lambung. Demikian pula, obat H2-blocker atau proton-pump inhibitor (PPI) mengurangi asam yang dihasilkan lambung.
Meskipun kedua obat ini dapat mengurangi sakit perut, tetapi penggunaan jangka panjang dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan meningkatkan risiko patah tulang.
Contoh antasida yang mengandung aluminium yang dapat membahayakan tulang antara lain aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Sementara itu, contoh PPI yang dapat membahayakan tulang adalah omeprazole, esomeprazol, dan lansoprazole.
7. Obat anti estrogen
Terapi anti estrogen mengobati atau mencegah beberapa jenis kanker payudara. Mereka memblokir estrogen, yang dibutuhkan beberapa kanker payudara untuk tumbuh.
Contohnya tamoxifen, letrozole, anastrozole, dan exemestane.
Obat-obatan ini dapat merusak kesehatan tulang. Ini karena estrogen memainkan peran penting dalam mencegah keropos tulang. Pemblokiran estrogen menyebabkan tubuh memecah lebih banyak tulang dari yang seharusnya.
8. Obat transplantasi tertentu
Apabila menerima transplantasi organ atau sumsum tulang, kamu mungkin minum obat untuk menekan sistem kekebalan. Ini membantu tubuh menerima organ atau jaringan baru.
Akan tetapi, obat transplantasi organ tertentu dapat menyebabkan osteoporosis. Beberapa contohnya termasuk siklosporin dan tacrolimus.
Meskipun tidak sepenuhnya jelas, tetapi ada teori bahwa obat tersebut dapat memengaruhi sel-sel yang rusak dan membangun tulang baru.
9. Diuretik loop
Diuretik loop (pil air), seperti furosemide dan bumetanide, dapat menurunkan jumlah kalsium dalam tulang.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat ini menurunkan kepadatan tulang pada pria dan perempuan pascamenopause. Obat tersebut juga dapat meningkatkan risiko patah tulang.
10. Tramadol
Tramadol adalah obat nyeri opioid. Obat ini menyimpan banyak risiko, dan patah tulang mungkin salah satunya.
Sebuah studi membandingkan orang berusia 50 tahun ke atas yang menggunakan tramadol dengan obat lain. Setelah satu tahun, sekitar dua kali lebih banyak orang mengalami patah tulang pinggul jika mereka menggunakan tramadol dibanding celecoxib.
Risiko mungkin lebih tinggi jika kamu mengonsumsi tramadol dalam waktu lama. Akan tetapi diperlukan lebih banyak penelitian. Para peneliti berpendapat bahwa risiko patah tulang mungkin disebabkan oleh tramadol yang meningkatkan risiko jatuh, daripada efek apa pun yang mungkin terjadi pada tulang secara langsung.
Obat-obatan umum, seperti steroid oral, SSRI, dan PPI, dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Penyebab lainnya termasuk obat diabetes tertentu, diuretik loop, dan beberapa obat kejang.
Pengeroposan tulang dapat meningkatkan risiko patah tulang dan dapat menyebabkan osteoporosis.
Kalau kamu perlu atau sedang mengonsumsi satu atau beberapa jenis obat di atas, bicarakan dengan dokter untuk pemantauan kesehatan tulang. Dokter dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah patah tulang.
Referensi
GoodRx Health. Diakses pada Agustus 2024. Medications That May Increase Your Risk of Osteoporosis.
HealthCentral. Diakses pada Agustus 2024. Medications Can Harm Bones.
Osteoporosis Canada. Diakses pada Agustus 2024. Medications that can Cause Bone Loss, Falls and/or Fractures.
Top Doctors. Diakses pada Agustus 2024. Bone unfriendly drugs – which drugs can cause osteoporosis?