Penjelasan di atas pasti membuatmu berpikir dua kali untuk menjalani operasi caesar. Iya, kan? Namun, tenang saja, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengintervensi deretan risiko di atas.
Yang pertama, bayi harus mendapatkan ASI dari ibu. Sebab kulit ibu dan ASI mengandung banyak bakteri baik yang bisa meningkatkan sistem imun.
"Lakukan intervensi makanan pada si Kecil. Yang paling bagus itu diberi ASI karena ASI itu komplet, energinya bagus, mengandung bakteri baik, probiotik, dan prebiotik," terang dokter spesialis anak tersebut.
Kedua, saat anak sudah bisa mencerna makanan, berikanlah asupan yang mengandung probiotik dan prebiotik. Probiotik merupakan asupan yang mengandung bakteri baik, sedangkan prebiotik merupakan makanan dari bakteri baik.
Probiotik dapat ditemukan di tempe, kombucha, yoghurt, dan makanan-makanan yang mengandung ragi. Sementara itu, prebiotik banyak dikandung oleh pisang, bawang putih, asparagus, oat, rumput laut, dan apel. Kedua zat tersebut juga bisa didapatkan dari suplemen.
Jika dari awal kehamilan sudah memutuskan untuk melakukan prosedur caesar, sang ibu harus mengonsumsi suplemen probiotik dan prebiotik. Dengan begitu, kekurangan mikrobiota pada bayi bisa dicegah.
Ternyata, berbagai risiko di atas masih bisa dicegah, kan? Jadi, tak perlu khawatir untuk melakukan operasi caesar. Apalagi jika persalinan normal tidak memungkinkan, terutama jika sang ibu menderita penyakit di area rahim dan vagina. Hal ini justru akan membuat bayi terpapar bakteri jahat yang buruk untuk pertumbuhannya.
Terakhir, penting pula untuk melakukan pemeriksaan rutin ketika hamil. Konsultasikan dengan dokter mengenai jalur kelahiran ini. Dengan begitu, segala risiko saat melahirkan dan setelahnya bisa diminimalkan.