ilustrasi osteosarkoma (unsplash.com/National Cancer Institute)
Dokter akan memulai dengan riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik, termasuk menanyakan gejala dan riwayat kesehatan. Misalnya, riwayat pengobatan radiasi sebelumnya atau apakah ada anggota keluarga yang memiliki kondisi keturunan tertentu. Dokter juga akan mencari benjolan yang mungkin menonjol dari tulang.
Untuk membuat diagnosis, dokter mungkin juga akan menggunakan tes berikut ini:
- Tes darah: Untuk memberikan informasi tentang jumlah darah dan bagaimana organ (seperti ginjal dan hati) bekerja. Tidak ada tes darah untuk mendeteksi adanya tumor tulang.
- Sinar-X: Untuk mencari pertumbuhan abnormal pada tulang.
- Computed tomography (CT): Untuk mencari tumor di paru-paru.
- Magnetic resonance imaging (MRI): Bisa digunakan untuk gambar yang lebih detail jika sinar-X tidak normal.
- Pemindaian tulang: Untuk mengidentifikasi kelainan tulang.
- Pemindaian ET: Untuk menunjukkan area di tubuh di mana penyerapan glukosa sangat tinggi.
- Biopsi: Sepotong jaringan dari daerah yang terkena akan diangkat sehingga dapat dipelajari untuk sel kanker.
Setelah dokter mendiagnosis osteosarcoma, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apakah sel kanker telah menyebar jika tetap terlokalisasi (staging). Kanker dapat menyebar melalui darah, sistem getah bening, atau jaringan. Jika kanker memasuki paru-paru, ini masih disebut sebagai osteosarcoma, bukan kanker paru-paru. Alat diagnostik ini dapat digunakan:
- Sinar-X: Organ-organ seperti tulang lain atau paru-paru akan dirontgen.
- CT: Pemindaian CT lain juga akan dilakukan. Ini adalah jenis pemindaian terbaik untuk mengevaluasi paru-paru.
- PET-CT: Tes ini menggabungkan gambar dari pemindaian CT dan PET.
- MRI: MRI lain mungkin diperlukan untuk mendapatkan gambar detail dari situs kanker lainnya.
- Pemindaian tulang: Pemindaian tulang akan melihat apakah sel kanker telah menyebar ke tulang lain.