ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/Lucas Guimarães Bueno)
Perawatan otomikosis bisa berupa obat tetes telinga, krim topikal, atau obat oral.
Pembersihan
Pertama-tama, dokter biasanya perlu membersihkan telinga. Dokter mungkin menggunakan bilas atau alat pengisap. Pembersihan akan menghilangkan kotoran atau bahan yang menumpuk dan memungkinkan obat bekerja lebih baik.
Selanjutnya, telinga dibersihkan dan dikeringkan untuk menghambat pertumbuhan jamur lebih lanjut.
Jangan mencoba membersihkan telinga sendiri dengan kapas, korek kuping, atau alat lain karena ini bisa memperburuk kondisi.
Obat tetes telinga atau agen topikal
Dokter mungkin meresepkan obat tetes telinga yang mengandung agen antijamur. Studi menunjukkan bahwa 1 persen obat tetes telinga klotrimazol menunjukkan tingkat kesembuhan yang tinggi dan mencegah kekambuhan (Journal of Pakistan Medical Association, 2014).
Obat tetes telinga mungkin juga mengandung ekonazol, mikonazol, atau amfoterisin B, di antara bahan kimia lainnya.
Antijamur juga bisa dalam bentuk krim topikal yang dioleskan ke telinga luar.
Obat topikal lainnya mungkin termasuk:
- Aluminium asetat.
- Asam salisilat
- Hidrogen peroksida
Bahan-bahan di atas dapat membantu mengobati jamur atau melunakkan kerak yang terbentuk untuk membantu obat lain menembus lebih baik.
Obat oral
Obat oral seperti itraconazole atau voriconazole biasanya dicadangkan untuk infeksi yang lebih parah, atau infeksi yang sulit dihilangkan dengan obat topikal. Beberapa spesies jamur resistan terhadap obat tetes telinga antijamur.
Antijamur oral bisa menjadi masalah bagi orang yang memiliki penyakit hati.
Pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen, dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan.