Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kanker jantung (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Saat ini, polusi udara sudah makin meluas dan parah, terlebih di kota-kota besar. Udara yang kita hirup bisa menimbulkan risiko yang signifikan dalam mengembangkan tekanan dan penyakit kardiovaskular.

Kendati individu dengan masalah jantung paling sensitif terhadap polusi udara, tetapi individu yang sehat juga bisa mengembangkan penyakit jantung akibat paparan polusi udara. Bahkan, sedikit peningkatan polusi udara dapat memicu peningkatan terukur dalam kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap di rumah sakit.

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana polusi udara dapat memengaruhi jantung. Yuk, simak bersama apa saja temuannya!

1. Apa itu polusi udara?

ilustrasi polusi udara (pexels.com/Pixabay)

Polusi udara merupakan segala hal di udara yang dapat membahayakan kesehatan jika kamu menghirupnya. Dijelaskan dalam laman British Heart Foundation, polutan udara berbahaya yang paling umum adalah:

  • Gas seperti nitrogen dioksida, ozon, sulfur dioksida, dan karbon monoksida.
  • Partikel seperti jelaga dan debu.

Udara yang tercemar dipicu oleh:

  • Kendaraan diesel dan bensin.
  • Asap dari pabrik dan pembangkit listrik.
  • Pertanian, dari pupuk dan kotoran hewan.
  • Membakar kayu, lilin, atau dupa di dalam ruangan.
  • Merokok di dalam ruangan.

Namun, polusi udara juga bisa berasal dari sumber alami, seperti:

  • Tanah.
  • Serbuk sari.
  • Gunung berapi.
  • Badai pasir.

2. Bagaimana polusi udara meningkatkan risiko masalah jantung dan peredaran darah?

Editorial Team

Tonton lebih seru di