ilustrasi pemeriksaan kehamilan (pexels.com/MART PRODUCTION)
Kompetensi tenaga kesehatan dan alat yang digunakan untuk memeriksa kehamilan juga sangat penting. Jika tenaga kesehatan kurang kompeten dan alat untuk memeriksa dalam keadaan kurang baik, maka bisa timbul kekeliruan dalam interpretasi data.
Ia mencontohkan satu kasus di mana kehamilan seseorang dinyatakan tidak berkembang oleh tenaga medis. Lalu, pasien itu memeriksakan kehamilannya di tempat lain. Ternyata dijumpai denyut jantung janin dan dikonfirmasi adanya kehamilan.
Bisa juga terjadi sebaliknya, yaitu dinyatakan hamil ketika diperiksa di klinik sederhana, tetapi kemudian dikonfirmasi tidak hamil di rumah sakit yang alat-alatnya lebih lengkap dan canggih.
"Walau dokter atau tenaga medis sangat ahli dalam melakukan ultrasonografi, tetapi kalau alat-alatnya kurang mumpuni, hasil pemeriksaannya bisa salah," ujar dr. Andri.
Selain itu, pasien bisa salah dalam menanggapi penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh tenaga medis. Apalagi, jika pasien memiliki pengetahuan yang terbatas atau tingkat pendidikan yang rendah.
"Taraf pendidikan mungkin bisa memengaruhi respons terhadap penjelasan dari dokter. Ketika dokter menjelaskan kehamilannya tidak berkembang atau tidak berlanjut, ia mungkin merespons yang lain seperti menganggap janinnya hilang," tuturnya.