Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memegang gagang pintu dengan tisu (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi memegang gagang pintu dengan tisu (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Intinya sih...

  • Dalam ilmu kesehatan, cara paling sederhana memahami penularan penyakit adalah melalui "R0". Angkanya menunjukkan seberapa banyak orang bisa tertular dari satu orang yang terinfeksi.

  • Juara penyakit paling menular: campak dengan R0 12-18.

  • Di sisi lain, ada penyakit dengan R0 lebih rendah, tetapi bukan berarti tidak berbahaya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat ke belakang, saat dunia dilanda pandemi COVID-19, banyak orang (kembali) diingatkan betapa cepatnya penyakit menular bisa menyebar. Seseorang yang sedang batuk, lalu tangannya menyentuh gagang pintu, lalu gagang pintu itu disentuh orang lain. Dari situ, kuman berpindah lagi ke lift, tombol ATM, hingga meja kerja. Benda-benda sehari-hari yang tampak sepele ternyata bisa menjadi jalur penyebaran penyakit.

Dalam ilmu kesehatan, cara paling sederhana memahami penularan penyakit adalah melalui R0 (basic reproduction number). Angka ini menunjukkan seberapa banyak orang bisa tertular dari satu orang yang terinfeksi.

Berikut nilai R0 dan artinya:

  • R0 > 1 — Penyakit akan menyebar karena setiap orang menularkan ke lebih dari satu orang.

  • R0 = 1 — Penyakit akan stabil, jumlah kasus tetap dari waktu ke waktu.

  • R0 < 1 — Penyakit akan menghilang seiring waktu karena tidak cukup penularan untuk mempertahankan wabah.

Setiap penyakit menular memiliki jalur penularannya sendiri. Ada yang menyebar lewat udara, air liur, darah, gigitan serangga, hingga makanan dan air yang terkontaminasi. Memahami pola penyebarannya bukan cuma penting untuk melindungi diri, tetapi juga untuk mencegah kamu menjadi penyebar penyakit bagi orang lain.

Jadi penasaran, apa sih penyakit yang paling cepat menular?

Juara penyakit paling menular: campak

Ternyata, urutan teratas penyakit paling menular adalah campak (measles). Penyakit ini kembali merebak di banyak negara, bahkan di negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat. Penyebab utamanya adalah turunnya angka vaksinasi anak, yang dipicu pandemi COVID-19, konflik global, dan misinformasi soal vaksin.

Angka R0 campak mencapai 12–18, yang artinya satu orang bisa menularkan hingga ratusan orang hanya dalam dua kali siklus penularan.

Campak menyebar lewat partikel kecil di udara saat seseorang batuk atau bersin, bahkan tanpa kontak langsung. Orang yang tidak divaksinasi bisa tertular hanya dengan masuk ke ruangan di mana pasien campak berada dua jam sebelumnya.

Parahnya lagi, orang yang terkena campak bisa menularkan virus bahkan sebelum mereka sadar sakit. Inilah mengapa vaksinasi sangat penting dalam mencegah wabah campak.

Selain campak, berikut ini penyakit menular lain dengan R0 tinggi

Meski sebagian besar pasien bisa sembuh, tetapi penyakit-penyakit ini berisiko menimbulkan komplikasi serius, mulai dari pneumonia, kejang, meningitis, kebutaan, hingga kematian.

Penyakit dengan penularan rendah, tetapi tetap berbahaya

ilustrasi pakai masker dalam transportasi umum (pexels.com/Tim Douglas)

Di sisi lain, ada penyakit dengan R0 lebih rendah, tetapi bukan berarti tidak berbahaya, ya! Misalnya tuberkulosis (TB atau TBC), yang memiliki R0 di bawah 1 hingga 4. TB juga menyebar lewat udara, tetapi biasanya butuh kontak dekat dalam waktu lama, seperti pada keluarga yang tinggal seatap, orang di penjara, atau tempat penampungan.

Yang membuat TB berbahaya adalah sulitnya pengobatan. Pasien harus minum empat jenis antibiotik selama minimal enam bulan, belum lagi jika bakteri penyebab TB kebal terhadap banyak antibiotik umum. TB bahkan bisa menyebar ke otak, tulang, hati, dan sendi.

Ada juga penyakit lain seperti Ebola, dengan R0 1,5–2,5. Walaupun tidak menyebar secepat campak, tetapi Ebola sangat mematikan karena ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita.

Sementara itu, penyakit dengan R0 di bawah 1 (contohnya MERS, flu burung, dan kusta) tergolong tidak mudah menular, tetapi tetap berpotensi menyebabkan komplikasi parah.

Tingkat bahaya penyakit menular bukan cuma soal seberapa cepat penyakit menyebar, tetapi juga bagaimana dampaknya terhadap tubuh. Nah, di sinilah vaksinasi memegang peran vital. Dengan imunisasi, bukan hanya diri kamu yang terlindungi, tetapi juga orang-orang yang lebih rentan seperti bayi, ibu hamil, orang dengan alergi berat, atau orang yang sistem imunnya lemah. Inilah yang disebut herd immunity atau kekebalan kelompok. Makin banyak orang kebal terhadap suatu penyakit, maka makin sulit penyakit itu menyebar, dan secara tidak langsung kamu melindungi orang-orang yang paling rentan.

Referensi

Elisabeth Mahase, “Covid-19: What Is the R Number?,” BMJ, May 12, 2020, m1891, https://doi.org/10.1136/bmj.m1891.

"These Are The Fastest-Spreading Diseases, According to Science." Science Alert. Diakses Agustus 2025.

Paul L. Delamater et al., “Complexity of the Basic Reproduction Number (R0),” Emerging Infectious Diseases 25, no. 1 (November 26, 2018): 1–4, https://doi.org/10.3201/eid2501.171901.

"Guidance What infections are, how they are transmitted and those at higher risk of infection." UK Health Security Agency. Diakses Agustus 2025.

Fiona M Guerra et al., “The Basic Reproduction Number (R 0 ) of Measles: A Systematic Review,” The Lancet Infectious Diseases 17, no. 12 (July 27, 2017): e420–28, https://doi.org/10.1016/s1473-3099(17)30307-9.

Tayla Williamson et al., “A Timeline of Reckoning: Tracking the Historical Rise of Antimicrobial Resistance Across HIV, TB, and Malaria,” Journal of Global Antimicrobial Resistance, July 1, 2025, https://doi.org/10.1016/j.jgar.2025.07.014.

Editorial Team