ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/gpointstudio)
Orang-orang dengan riwayat keluarga yang diketahui mengidap penyakit Huntington sangat khawatir tentang apakah mereka dapat mewariskan gen Huntington kepada anak-anak mereka. Dalam kasus ini, tes genetik dan pilihan keluarga berencana bisa dipertimbangkan.
Jika orang tua yang berisiko sedang mempertimbangkan tes genetik, konselor genetik dapat membantu. Konselor genetik akan memberi tahu potensi risiko dari hasil tes positif, yang akan menunjukkan bahwa orang tua akan mengembangkan penyakit tersebut.
Selain itu, pasangan perlu membuat pilihan tambahan tentang apakah akan memiliki anak atau mempertimbangkan alternatif, seperti tes prenatal untuk gen atau fertilisasi in vitro dengan sperma atau sel telur donor.
Pilihan lain untuk pasangan adalah fertilisasi in vitro dan diagnosis genetik praimplantasi. Dalam proses ini, sel telur dikeluarkan dari ovarium dan dibuahi dengan sperma ayah di laboratorium. Embrio diuji keberadaan gen Huntington, dan hanya embrio yang diuji negatif untuk gen Huntington yang ditanamkan di rahim ibu.
Penyakit Huntington atau Huntington disease bisa memiliki dampak signifikan terhadap emosional, mental, sosial, dan ekonomi pada kehidupan pasien dan orang-orang di sekitarnya. Kebanyakan orang dengan kondisi ini akan hidup 10–30 tahun setelah terdiagnosis.
Saat ini penyakit Huntington belum ada obatnya, tetapi pengobatan tetap diperlukan dan penting untuk memanajemen kondisi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.