Dilansir dari laman National Institutes of Health, pemphigus (penyakit kulit yang menyebabkan terjadinya lepuhan dan luka di kulit atau selaput lendir) dikelompokkan ke dalam penyakit autoimun, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan atas kulit (epidermis).
Kondisi tersebut dapat memunculkan lesi atau lepuh ketika kulit bersentuhan. Umumnya kondisi kulit ini muncul di area tenggorokan, mulut, mata, hidung, atau area genital.
Kebanyakan orang mengalami pemphigus tipe vulgaris, dengan angka kisaran 0,1-2,7 dari 100.000 orang. Ini berdasarkan laporan dari International Pemphigus and Pemphigoid Foundation.
Sementara itu, berdasarkan studi dalam “Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology”, pemphigus vegetans menyumbang persentase sebanyak 1-2 persen kasus pemfigus di seluruh dunia.
Karena bisa berakibat fatal bisa tidak segera ditangani, pemphigus vegetans harus ditangani dengan fokus pada penghilangan lesi atau lepuh di kulit.