ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)
Sejak pertama kali ditemukan pada akhir 2019, COVID-19 pertama kali dianggap sebagai pneumonia biasa. Setelah mengalami berbagai mutasi, saat ini, dunia mencatat lebih dari 264 juta pasien COVID-19 dan lebih dari 5,22 juta kematian karenanya.
SARS-CoV-2 dapat menular dari tetesan kecil atau droplet dari orang yang terinfeksi. Muncul 2-14 hari pasca terpapar SARS-CoV-2, gejala-gejala umum COVID-19 menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) adalah:
- Demam atau panas dingin
- Batuk
- Sesak napas
- Malaise
- Nyeri otot atau sekujur tubuh
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung meler atau tersumbat
- Mual dan muntah
- Diare
- Penurunan indra penciuman (anosmia)
- Penurunan indra pengecapan (ageusia)
Sementara gejala COVID-19 bisa ringan hingga tak bergejala, untuk kelompok yang berisiko tinggi seperti mereka yang memiliki kondisi penyerta, lansia, ibu hamil, dan orang dengan gangguan imun bisa mengalami gejala dan komplikasi parah akibat COVID-19 serta menyebabkan rawat inap hingga meninggal dunia.
Sementara terapi obatnya masih diteliti, upaya untuk mengalahkan COVID-19 masih berbasis pada vaksin dan disiplin protokol kesehatan. Karena vaksin COVID-19 tidak 100 persen melindungi, maka protokol kesehatan yang harus diterapkan adalah:
- Memakai masker lapis ganda
- Mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik
- Menghindari kerumunan dan menjaga jarak 1,8-2 meter
- Tidak keluar rumah jika tidak fit atau tidak memiliki keperluan esensial
- Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut