ilustrasi hidrosefalus pada orang dewasa (newsroom.uw.edu)
Pernahkah kamu melihat anak-anak dengan ukuran kepala yang lebih besar dari normal? Itu merupakan tanda fisik yang tampak dari anak dengan hidrosefalus. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan cairan di rongga atau ventrikel dalam otak.
Cairan tersebut berguna untuk membasahi otak dan kolom tulang belakang. Namun, jika cairan terlalu banyak dan memberi tekanan yang berlebihan bisa sangat berisiko menyebabkan hidrosefalus. Kondisi ini dapat merusak jaringan otak hingga mengakibatkan berbagai macam gangguan pada fungsi otak.
Tak hanya terjadi pada anak-anak, penyakit ini ternyata bisa menyerang segala usia. Menurut laporan berjudul "Chronic hydrocephalus in adults" dalam jurnal Brain Pathology tahun 2004, disebutkan kalau hidrosefalus kronis adalah kondisi yang kompleks, yang insidennya meningkat seiring bertambahnya usia. Ini ditandai dengan adanya pembesaran ventrikel tanpa adanya peningkatan tekanan intrakranial yang signifikan.
Pada orang dewasa, hidrosefalus dapat meningkatkan risiko tumor otak, cedera kepala, pendarahan otak, hingga membutuhkan operasi otak. Ini karena orang dewasa memiliki tengkorak yang lebih kaku dari anak-anak, sehingga tidak dapat berkembang namun tekanan akibat penumpukan cairan tersebut bisa meningkat drastis.