Gejala pes tergantung pada bagaimana seseorang terkena bakteri pes. Pes dapat mempunyai bentuk klinis yang berbeda-beda, tetapi yang paling umum adalah bubonik, pneumonik, dan septikemik.
Masa inkubasi pes bubonik biasanya 2 hingga 8 hari.
Pasien mengalami demam, sakit kepala, menggigil, dan kelemahan serta satu atau lebih kelenjar getah bening yang membengkak dan nyeri. Bentuk ini biasanya disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi.
Bakteri berkembang biak di kelenjar getah bening dekat tempat bakteri masuk ke dalam tubuh manusia.
Jika pasien tidak diobati dengan antibiotik yang tepat, bakterinya bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
Masa inkubasi pes septikemik tidak diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan terjadi dalam beberapa hari setelah terpapar.
Ini bisa menyebabkan demam, menggigil, kelemahan ekstrem, sakit perut, syok, dan kemungkinan pendarahan pada kulit dan organ lainnya. Kulit dan jaringan lain bisa menjadi hitam dan mati, terutama pada jari tangan, kaki, dan hidung.
Pes septikemik dapat terjadi sebagai gejala pertama pes atau mungkin berkembang dari pes bubonik yang tidak diobati.
Bentuk ini diakibatkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi atau dari penanganan hewan yang terinfeksi.
Masa inkubasi pes pneumonik biasanya hanya 1 hingga 3 hari.
Pasien mengalami demam, sakit kepala, lemas, dan pneumonia yang berkembang pesat dengan sesak napas, nyeri dada, batuk, dan terkadang lendir berdarah atau encer.
Pes pneumonik dapat berkembang karena menghirup droplet infeksi atau mungkin berkembang dari pes bubonik atau pes septikemik yang tidak diobati setelah bakteri menyebar ke paru-paru.
Pneumonia dapat menyebabkan gagal napas dan syok. Pes pneumonik adalah bentuk penyakit yang paling serius dan merupakan satu-satunya bentuk pes yang dapat ditularkan dari orang ke orang (melalui droplet infeksius).