ilustrasi sanitasi yang buruk (pexels.com/hitesh choudhary)
Schistosomiasis atau bilharzia atau juga dikenal dengan "demam keong" adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing parasit schistosomes yang hidup di air tawar. Dijuluki demam keong karena penyebarannya adalah melalui larva yang ada di dalam tubuh siput air atau keong.
Menurut keterangan dari WHO, jenis spesies schistosomes yang menyebar di Asia adalah Schistosoma japonicum dan Schistosoma mekongi. Kemudian, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, provinsi di Indonesia yang punya angka penularan schistosomiasis tinggi adalah Sulawesi Tengah.
Gejala schistosomiasis antara lain:
- Diare
- Sakit perut
- Ada darah di feses
- Organ hati membesar atau bengkak
Anak-anak rentan terkena schistosomiasis apabila berenang atau bermain air di sungai atau laut yang terkontaminasi. Orang dewasa yang bekerja sebagai nelayan, petugas irigasi, dan orang-orang yang mencuci baju di sungai yang terkontaminasi juga rentan mengalami penyakit ini.
Dilansir Medical News Today, belum ada vaksin untuk penyakit ini, tetapi penggunaan obat praziquantel dapat menyembuhkan efek dari infeksi di tubuh. Seseorang yang sudah pernah terkena schistosomiasis dapat tertular kembali.
Selain dengan obat-obatan, pencegahan dapat dilakukan dengan mengontrol populasi siput seperti menggunakan obat kimia dan membuat sistem irigasi yang bersih, sehingga siput sulit untuk berkembang biak. Selain itu, minumlah air mineral kemasan, merebus kembali air di rumah sebelum dipakai untuk mandi, dan tidak berenang di sungai atau laut yang terkontaminasi.