Penyakit paru kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau bronkiektasis dapat menyebabkan TB berulang karena penyakit ini melemahkan pertahanan alami paru-paru dan menyebabkan kerusakan struktural, sehingga bakteri TB lebih mudah bertahan hidup atau menginfeksi ulang.
Kondisi ini juga mengganggu respons imun, terutama di paru-paru, sehingga tubuh tidak dapat sepenuhnya membersihkan infeksi.
Selain itu, peradangan kronis dan jaringan parut menciptakan lingkungan tempat bakteri TB dapat bersembunyi dan menghindari pengobatan, sehingga meningkatkan risiko reaktivasi atau infeksi ulang bahkan setelah pemulihan awal dari TB.
TB berulang atau kekambuhan TB merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, terutama di negara-negara dengan prevalensi TB yang tinggi. TB berulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Mengatasi penyebab mendasarnya sangat penting untuk mengurangi beban tuberkulosis global.
Referensi
Alavi-Naini, Roya, Batool Sharifi-Mood, and Maliheh Metanat. “Association Between Tuberculosis and Smoking.” International Journal High Risk Behaviors & Addiction 1, no. 2 (July 25, 2012): 71–74.
"About Drug-Resistant Tuberculosis Disease". CDC. Diakses pada November 2024.
" TB 101 for Health Care Workers". CDC. Diakses pada November 2024.
"Tuberculosis". Mayo Clinic. Diakses pada November 2024.