Kemungkinan penyebab nyeri vagina saat hamil lainnya adalah kehamilan ektopik. Ini adalah kondisi saat sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di mana saja selain rahim. Paling sering, sel telur yang telah dibuahi menempel di dalam tabung rahim.
Sel telur yang telah dibuahi tersebut tidak dapat bertahan hidup di luar rahim. Dalam kasus tertentu, kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba uterine pecah, mengakibatkan nyeri vagina, perdarahan, pusing, dan mual.
Cari bantuan medis jika kamu mengalami tanda-tanda kehamilan ektopik.
Nyeri vagina terjadi pada beberapa titik selama hampir setiap kehamilan. Selain obat pereda nyeri (yang harus disetujui oleh dokter), ada beberapa cara untuk meredakan nyeri vagina untuk sementara:
- Berbaring di sisi kiri untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan vagina.
- Duduk dengan kaki yang ditinggikan. Ini dapat menurunkan tingkat tekanan dan mengurangi rasa sakit pada vagina.
- Mengangkat pinggul untuk mengurangi nyeri serviks selama kehamilan (yang biasanya memperburuk ketidaknyamanan vagina yang ada).
- Mandi air hangat untuk menenangkan dan mengendurkan otot-otot yang pegal di seluruh tubuh.
- Beraktivitas fisik seperti yoga atau berenang untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot.
- Pijat panggul yang disetujui dokter, yang secara bersamaan dapat menawarkan dukungan panggul yang sangat dibutuhkan dan meredakan nyeri vagina selama kehamilan.
Nyeri vagina saat hamil adalah hal normal bagi kebanyakan orang. Walaupun beberapa perubahan gaya hidup bisa membantu, tetapi dokter atau bidan tetap merupakan sumber bimbingan terbaik.
Ada berbagai pilihan untuk mengobati penyebab nyeri vagina saat hamil. Ingatlah bahwa kondisi tertentu, seperti infeksi atau masalah pada serviks, berpotensi menyebabkan keguguran. Diskusikan dengan dokter tentang pertanyaan, kekhawatiran, atau kemungkinan perawatan.