Risiko terkena CTS mungkin dapat dikurangi dengan cara:
- Beristirahat secara teratur dari aktivitas yang melibatkan pergelangan tangan.
- Mengganti kibor atau mouse.
- Meregangkan pergelangan tangan sepanjang hari.
- Segera menemui dokter jika mengalami nyeri pergelangan tangan.
- Memperbaiki postur pergelangan tangan.
Risiko terkena tendonitis mungkin dapat dikurangi dengan melakukan:
- Pemanasan sebelum berolahraga dan peregangan setelahnya.
- Menggunakan peralatan olahraga yang tepat, seperti raket yang pas.
- Bekerja sama dengan pelatih olahraga atau pelatih pribadi untuk meningkatkan teknik.
- Beristirahat secara teratur dari latihan yang berulang-ulang.
- Meningkatkan volume latihan secara perlahan alih-alih meningkatkannya secara tiba-tiba.
Jadi, carpal tunnel syndrome adalah kompresi saraf median. Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri dan kesemutan di pergelangan tangan dan jari-jari. Sementara itu, tendonitis adalah peradangan pada salah satu tendon pergelangan tangan dan biasanya disebabkan oleh stres fisik yang berulang-ulang. Dalam banyak kasus, kedua kondisi tersebut dapat diobati secara konservatif. Pembedahan biasanya dilakukan untuk kasus-kasus yang serius.
Referensi
"Tendonitis vs Carpal Tunnel." Centeno-Schultz Clinic. Diakses pada Mei 2025.
"Tendonitis vs Carpal Tunnel." Healthline. Diakses pada Mei 2025.
"Tendonitis vs Carpal Tunnel." Medical News Today. Diakses pada Mei 2025.
"Carpal Tunnel Syndrome and Tendonitis." North Florida Hand and Wrist. Diakses pada Mei 2025.
Alessia Genova et al., “Carpal Tunnel Syndrome: A Review of Literature,” Cureus, March 19, 2020, https://doi.org/10.7759/cureus.7333.
"Carpal Tunnel Syndrome Facts and Statistics." Verywell Health. Diakses Mei 2025.