ilustrasi obesitas, salah satu faktor risiko diabetes melitus (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
Antidiuretic hormone (ADH), ialah hormon yang diproduksi oleh hipotalamus dan disimpan di kelenjar pituitari yang membantu mengatur osmolaritas (konsentrasi) cairan dalam tubuh. Tugas utama ADH adalah mengatur kadar air dengan mengontrol produksi urine.
Pada diabetes insipidus, ADH gagal mengatur tingkat air tubuh dengan benar yang memungkinkan terlalu banyak urine diproduksi dan dikeluarkan dari tubuh. Kehilangan air secara besar-besaran ini dapat memicu dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Diabates insipidus adalah kondisi yang dapat diperoleh atau diwariskan. Penyebab umum diabetes yang didapat meliputi:
- Cedera kepala
- Pembedahan
- Tumor otak
- Penggunaan lithium kronis
- Kadar kalsium dalam darah yang terlalu tinggi
- Kadar kalium dalam darah yang terlalu rendah
- Infeksi ginjal
- Batu ginjal
- Infeksi otak
- Kejadian yang tiba-tiba menurunkan oksigen ke otak.
Pada diabetes melitus, penyebab tergantung dari jenis yang dimiliki. Misalnya, diabetes tipe 1 cenderung diwariskan oleh genetik. Diabetes tipe 1 juga dikaitkan dengan penyakit autoimun, seperti:
- Penyakit Graves
- Tiroiditis Hashimoto
- Penyakit Addison
- Vitiligo
- Penyakit celiac
- Hepatitis autoimun
- Myasthenia gravis
- Anemia pernisiosa.
Sementara itu, diabetes tipe 2 umumnya terkait dengan gaya hidup, yang dapat dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas. Namun, diabetes tipe 2 juga memiliki faktor risiko genetik meski tidak sebesar diabetes tipe 1.