Sekilas, lipedema dan selulit sering disangka sama. Keduanya sama-sama membuat permukaan kulit tampak bergelombang, tidak rata, dan kadang membuat orang merasa kurang percaya diri. Namun, di balik penampakan yang mirip, keduanya ternyata sangat berbeda.
Selulit merupakan masalah kosmetik. Munculnya lekukan-lekukan kecil di kulit—biasanya di paha, bokong, atau perut—tidak ada hubungannya dengan masalah kesehatan serius. Selulit umum dialami siapa saja, terutama perempuan, dan tidak menimbulkan rasa sakit atau gangguan fisik.
Berbeda dengan selulit, lipedema bukan sekadar persoalan penampilan. Ini adalah kondisi medis yang bisa berkembang perlahan. Orang dengan lipedema mengalami penumpukan lemak tidak normal, biasanya di area pinggul, paha, hingga betis. Seiring waktu, lipedema bisa menimbulkan rasa nyeri, membuat kaki terasa berat, memengaruhi cara berjalan, hingga mengurangi mobilitas. Tak jarang, orang dengan lipedema juga merasa kesakitan hanya dengan sentuhan ringan di area yang terkena.
Agar tidak keliru, penting untuk memahami lebih dalam bagaimana membedakan lipedema dan selulit, termasuk apa tanda-tandanya, penyebabnya, dan cara menanganinya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.