ilustrasi anak dengan gizi buruk (pexels.com/Leah Kelley)
Gizi buruk berbeda dengan stunting. Menurut laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, gizi buruk ditandai dengan berat anak yang terlalu kurus dibandingkan tinggi badannya. Gizi buruk terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu yang relatif singkat.
Penyebab utama gizi buruk adalah kurangnya asupan makanan bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok usia anak. Kurangnya asupan makanan bernutrisi bisa terjadi karena tidak tersedianya bahan makanan yang berkualitas. Selain itu, gizi buruk juga sering disebabkan gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, seperti diare kronis atau tuberkulosis (TBC).
Gizi buruk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan. Laman UNICEF menjelaskan, bahwa anak yang mengalami gizi buruk memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sehingga lebih rentan terkena penyakit infeksi, seperti diare, batuk, dan pneumonia.
Dari semua bentuk masalah gizi anak, gizi buruk memiliki risiko kematian yang paling tinggi, yaitu hampir 12 kali lebih tinggi dibandingkan anak dengan gizi baik. Ini karena sistem imunitas yang lebih rendah sehingga mengalami sakit lebih parah dan lebih sulit sembuh.