Takut osteoporosis terjadi pada kita? Mari cegah dengan 3S, yakni:
- Saatnya mulai dari dini
- Sediakan nutrisi dan terapkan pola hidup sehat
- Suplementasi dengan kalsium dan vitamin D
Untuk poin pertama bisa dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan. Prof. Saptawati mengatakan bahwa nutrisi ibu hamil memengaruhi kepadatan tulang saat anak dewasa nanti.
Akhir usia pubertas (18-19 tahun) adalah masa puncak penulangan, mencapai 95 persen dan akan terus berlanjut sampai berhenti di usia 30 tahun. Lalu, setelah usia 40 tahun, kita akan kehilangan 0,5 persen massa tulang setiap tahunnya. Maka, sebaiknya kita "menabung" kalsium dan vitamin D sejak pubertas dan remaja agar sejahtera di hari tua.
Untuk poin kedua, ingatlah bahwa pola makan gizi seimbang dan latihan fisik teratur bisa mendukung kesehatan tulang. Tubuh membutuhkan kalsium untuk mendukung tulang dan struktur gigi, sementara vitamin D dibutuhkan untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan pertumbuhan tulang.
Terakhir, untuk poin ketiga, tubuh memerlukan 600-1.200 mg kalsium per hari, sementara vitamin D dibutuhkan sebagai sinyal hormonal. Asupan vitamin D tidak boleh kurang dari 30 mg/mL karena bisa menyebabkan penurunan absorpsi kalsium sekitar 10-15 persen.
Diutamakan mendapatkan asupan kalsium dari makanan, seperti keju cheddar, yoghurt, susu, tahu, pokcoy, kale, brokoli, kacang merah, bayam, hingga ubi. Sementara, vitamin D bisa didapa dari sinar matahari. Apabila sulit dipenuhi dari makanan atau paparan sinar matahari langsung, kebutuhan kalsium dan vitamin D bisa dipenuhi dari suplemen.
"Suplementasi kalsium berguna untuk mengurangi pengeroposan tulang pascamenopause dan mencegah preeklamsia selama kehamilan. Dan suplementasi vitamin D dibutuhkan untuk mencegah patah tulang pinggul pada lansia," dr. Suci menjelaskan.
Apabila suplementasi kalsium dan vitamin D tercukupi, maka bisa mencegah osteoporosis dan patah tulang pada lansia serta memberikan efek positif pada tulang rangka perempuan pascamenopause. Intinya, bisa meningkatkan kesehatan tulang dan mencegah kerusakan tulang.
Tunggu apa lagi? Sebelum osteoporosis menyerang, mari praktikkan 3S dalam keseharian kita!