ilustrasi pasien dibawa menggunakan brankar (eurekalert.org)
Persalinan caesar merupakan operasi yang sangat aman. Sebagian besar komplikasi yang terkait dengan persalinan caesar bukan dari operasi itu sendiri, melainkan dari alasan dilaksanakannya persalinan caesar.
Contohnya, ibu hamil yang mengalami solusio plasenta mungkin membutuhkan persalinan caesar darurat yang bisa mengakibatkan kehilangan darah yang signifikan. Dalam kasus ini, masalah timbul karena solusio plasenta, bukan karena operasinya.
Dalam situasi lain selama persalinan dan melahirkan, keadaan darurat yang memerlukan persalinan caesar mungkin muncul. Mungkin tidak ada waktu untuk melakukan anestesi spinal atau epidural (sebab bentuk anestesi ini rumit untuk didapatkan) dan anestesi umum kemungkinan diperlukan. Dalam kasus ini, komplikasi kemungkinan muncul dari anestesi umum. Komplikasi karena anestesi umum jauh lebih besar dibanding anestesi spinal atau epidural.
Banyak komplikasi persalinan caesar yang tidak bisa diprediksi dan sangat jarang terjadi. Namun, ada beberapa hal yang membuat komplikasi lebih mungkin terjadi. Ini termasuk:
- Persalinan lama atau operasi.
- Komplikasi darurat yang membutuhkan persalinan caesar.
- Ketidakaktifan ibu.
- Bayi lebih dari satu.
- Alergi terhadap anestesi, lateks, atau obat-obatan.
- Penggunaan epidural.
- Diabetes.
- Kegemukan.
- Ukuran bayi besar.
- Jumlah sel darah ibu yang rendah.
- Persalinan prematur.
Dilansir Healthline, kemungkinan komplikasi persalinan caesar meliputi:
- Histerektomi darurat (pengangkatan rahim).
- Pembekuan darah.
- Infeksi atau demam pascaoperasi.
- Cedera organ.
- Terlalu banyak kehilangan darah.
- Reaksi terhadap obat atau anestesi.
- Kesulitan emosional.
- Membahayakan bayi.
- Kematian ibu.
Kabar baiknya, komplikasi serius dari persalinan caesar jarang terjadi. Di negara-negara maju, kematian ibu sangat jarang. Namun, kematian ibu lebih mungkin terjadi pada perempuan yang menjalani persalinan caesar daripada yang melahirkan secara pervaginam. Akan tetapi, mungkin ini berhubungan dengan komplikasi kehamilan yang membuat persalinan caesar menjadi penting untuk dilakukan.
Kematian ibu karena persalinan caesar hampir selalu disebabkan oleh satu atau lebih komplikasi yang disebutkan di atas, seperti infeksi yang tidak bisa dikontrol, pembekuan darah di paru-paru, atau kehilangan banyak darah.
Meskipun banyak komplikasi di atas yang juga bisa terjadi setelah persalinan pervaginam, angka kematian ibu sesudah persalinan caesar adalah tiga hingga empat kali lebih tinggi. Meski perbedaan ini kelihatan sangat besar, kematian ibu sesudah persalinan caesar masih sangat jarang.
Dari kematian terkait kehamilan, hingga 55 persen disebabkan oleh masalah yang disebutkan di atas. Sisanya disebabkan oleh masalah lain, seperti gangguan jantung atau tekanan darah tinggi.
Selain itu, beberapa komplikasi persalinan caesar, seperti histerektomi, membuat pasien tidak mungkin memiliki bayi lagi. Meskipun bahkan jika operasi caesar berjalan dengan baik dan pasien sembuh, ia mungkin bisa mengalami kesulitan dengan kehamilannya di masa mendatang. Ini bisa terjadi karena adanya jaringan parut di lokasi persalinan caesar.
Dalam beberapa kasus, jaringan parut persalinan caesar bisa menghubungkan rahim ke kandung kemih. Saat mereka terhubung, persalinan caesar di masa mendatang lebih mungkin merusak kandung kemih. Selain itu, kehamilan di masa mendatang juga bisa ditanamkan di lokasi berbahaya, seperti bekas luka persalinan caesar.
Pembedahan juga bisa membuat dinding rahim menjadi lemah, membuat persalinan pervaginam di masa mendatang menjadi sulit atau bahkan berbahaya. Meski banyak perempuan bisa memiliki kehamilan normal yang sukses setelah persalinan caesar sebelumnya, dalam beberapa kasus rahim akan robek di lokasi luka lama. Jika ini sampai terjadi, maka diperlukan operasi caesar lain untuk melindungi ibu dan bayinya.
Tidak hanya ibu yang bisa mengalami komplikasi pascapersalinan caesar, begitu pula dengan bayinya. Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada bayi:
- Luka atau torehan dari alat operasi.
- Skor Apgar rendah.
- Masalah pernapasan.
- Kelahiran prematur dari usia kelahiran yang salah.
Sama seperti kulit, pembuluh darah dan organ ibu yang bisa terluka oleh operasi. Bayi juga bisa terpotong secara tidak sengaja karena persalinan caesar. Namun, ini jarang terjadi (1 hingga 2 persen dari persalinan caesar), luka biasanya sangat kecil dan sembuh dengan cepat.
Bayi yang dilahirkan melalui persalinan caesar lebih sering mengalami beberapa masalah pernapasan. Mereka mungkin membutuhkan perawatan ekstra untuk bernapas dan juga berkembang segera setelah lahir.
Bayi yang lahir melalui operasi caesar berisiko 50 persen lebih tinggi memiliki skor Apgar yang rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir normal. Skor Apgrar mengukur seberapa sehat bayi segera setelah lahir. Banyak bayi lahir melalui persalinan caesar memiliki masalah lain (seperti detak jantung yang lambat, gawat janin, atau persalinan yang lama).
Masalah yang menyebabkan persalinan caesar serta anestesi menyebabkan beberapa masalah sementara, yang muncul sebagai skor Apgar yang rendah. Akhirnya, beberapa bayi yang lahir melalui operasi caesar mengalami masalah karena mereka prematur. Ini sering terjadi ketika seorang perempuan melahirkan lebih awal karena masalah kehamilan. Itu juga bisa terjadi saat usia kehamilan bayi tidak dihitung dengan benar.
Terkadang, persalinan caesar direncanakan ketika bayi diperkirakan sudah dekat atau cukup bulan, tetapi ketika sudah operasi ternyata usianya salah dan bayi dilahirkan terlalu dini.
Bayi yang dilahirkan terlalu dini bisa mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan. Namun, ketika bayi sudah cukup bulan dan persalinan caesar direncanakan, maka komplikasi pada bayi jarang terjadi dan hanya bersifat sementara. Belum ada penelitian yang menunjukkan perbedaan permanen antara bayi yang lahir melalui persalinan caesar dengan bayi yang lahir lewat persalinan pervaginam.
Itulah informasi seputar persalinan caesar. Sebaiknya pertimbangkan dahulu dengan matang, manfaat, serta komplikasi yang mungkin timbul setelah persalinan caesar. Jangan mudah tergiur dengan kemudahan dan fasilitas yang mungkin akan didapat dari persalinan ini. Sebab, salah mengambil keputusan tidak hanya bisa berdampak buruk bagi sang ibu, tetapi juga bayinya.