ilustrasi pemanasan global (IDN Times/Aditya Pratama)
Bukan rahasia kalau perubahan iklim bisa memengaruhi penyebaran patogen yang merugikan kesehatan manusia. Namun, seberapa parah? Dimuat dalam jurnal Nature pada awal Agustus 2022, para peneliti dari University of Hawaii at Manoa ingin menjawab hal tersebut.
Setelah merangkum dua daftar infeksi dan penyakit patogen sepanjang sejarah manusia (termasuk influenza, malaria, SARS, hingga Zika), para peneliti lalu meninjau lebih dari 70.000 makalah untuk mengetahui bagaimana faktor lingkungan bisa memengaruhi penyakit-penyakit tersebut. Faktor-faktor lingkungan tersebut mencakup:
- Pemanasan global.
- Kekeringan.
- Gelombang panas.
- Kebakaran hutan.
- Curah hujan ekstrem.
- Banjir.
- Badai.
- Kenaikan permukaan air laut.
- Perubahan iklim samudra.
- Perubahan tutupan lahan.
Para peneliti Hawaii melibatkan agen mikroba dan non-mikroba. Selain itu, dilibatkan juga agen tak tersebar seperti alergen tumbuhan dan jamur (penyebab penyakit seperti asma hingga alergi kulit serta pernapasan) yang diperparah oleh pemanasan global, banjir, dan badai.