Rapid test atau tes cepat untuk mengidentifikasi COVID-19 kini tengah dilaksanakan. Wilayah pertama yang menjadi fokus dari upaya ini adalah Jakarta Selatan. Pemerintah menjanjikan wilayah lain segera mendapatkannya secara bertahap.
Melalui konferensi pers yang disiarkan secara live melalui YouTube BNPB, jubir untuk penanganan virus corona Indonesia, Achmad Yurianto mengatakan bahwa pelaksanaan rapid test akan disinergikan dengan tracing pada kasus yang positif.
Jadi, semua orang yang dekat atau bersinggungan dengan pasien positif COVID-19 akan didatangi dan menjalani rapid test. Dalam artian lain, semua orang yang menjadi ODP (orang dalam pemantauan) adalah fokus utama dari rapid test saat ini.
Namun berbagai pro dan kontra pun menyeruak sebagai respons dari upaya tersebut. Pasalnya, tes cepat untuk virus corona itu tidak sepenuhnya bisa diandalkan karena sejumlah faktor. Kira-kira akankah rapid test menjadi cara yang efektif? Berikut ini penjelasannya!