ilustrasi gangguan penglihatan pada orang dangan prolaktinoma (pexels.com/Karolina Grabowska)
Sementara mekanisme pastinya masih diteliti, dr. Kianti mengatakan bahwa dugaan kuat di balik pengaruh polusi udara pada mata karena paparan senyawa yang terhirup ikut memengaruhi bola mata, sehingga menyebabkan inflamasi dan kerusakan saraf. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan penglihatan permanen.
Bukan rahasia kalau mata memiliki banyak aliran darah, sehingga partikel halus yang terhirup juga dapat memengaruhinya. Dilansir The Guardian, genetik dan gaya hidup tidak sehat (seperti obesitas dan merokok) menjadi penyebab utama gangguan mata, terutama AMD.
Namun, karena masyarakat makin sadar akan kesehatan, dampak polusi udara makin jelas dan seharusnya bisa dicegah bersama-sama.
Dokter Kianti menjabarkan kalau secara umum, polusi udara dapat menyebabkan beberapa masalah ringan pada mata seperti:
- Mata kering.
- Iritasi mata.
- Mata merah.
Ia juga menjelaskan kalau polusi udara juga dapat memicu tumbuhnya jaringan yang menebal di bagian mata atau pterygium (surfer's eye). Polusi udara dan sinar ultraviolet (UV) jadi penyebab utama dari gangguan ini. Jika sampai di kornea, pterygium dapat mengganggu penglihatan.
"Kondisi ini jika kronis dapat menyebabkan gangguan penglihatan," imbuh dr. Kianti.