ilustrasi sel dan bakteri (freepik.com/kjpargeter)
Penelitian mengenai penggunaan probiotik untuk mencegah ISK menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi masih ada ketidakjelasan tentang cara kerjanya.
Dilansir New Scientist, Dr. Caroline Mitchell dari Massachusetts General Hospital, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, menyoroti kebutuhan lebih banyak data ilmiah, terutama dalam pengurutan mikrobioma vagina untuk memahami perubahan komposisi bakteri.
Terkait efek probiotik pada fungsi bakteri yang ada, kelangsungan efeknya, dan apakah probiotik menggantikan patogen masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa teori telah diajukan tentang cara kerja probiotik dalam mengobati ISK. Salah satunya adalah bahwa mikroba baik dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan memproduksi hidrogen peroksida.
Zat asam tersebut dapat membuat vagina menjadi lingkungan yang kurang ramah bagi patogen, mengurangi risiko penyebaran bakteri dari vagina ke saluran kemih.
Meskipun masih ada ketidakjelasan tentang mekanisme kerjanya, tetapi penelitian ini membuka pintu bagi pemahaman lebih lanjut tentang peran probiotik dalam menjaga kesehatan saluran kemih.
Dengan potensi probiotik untuk pengobatan ISK, diharapkan ini bisa mengurangi ketergantungan pada antibiotik dan terhindar dari resistansi bakteri yang kini menjadi isu kesehatan global.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi probiotik dalam merawat kesehatan saluran kemih.