Para peneliti lalu memantau para partisipan selama hampir 11 tahun (10,9 tahun). Selama periode tersebut, penelitian bertajuk "Use of Straighteners and Other Hair Products and Incident Uterine Cancer" ini menemukan 378 kasus kanker rahim.
Dari temuan tersebut, perempuan yang sering menggunakan produk pelurus rambut (lebih dari empat kali pada tahun sebelumnya) berisiko terkena kanker rahim. Risiko kanker rahim meningkat hingga 80 persen dibanding mereka yang tidak menggunakan produk pelurus rambut sama sekali.
"Kami memprakirakan 1,64 persen perempuan yang tak menggunakan pelurus rambut terkena kanker rahim di usia 70 tahun. Namun, untuk yang sering memakai, risiko naik jadi 4,05 persen," tulis pemimpin studi, Alexandra J. White, PhD, MSPH.
Saat dibandingkan, pemakaian produk rambut lebih dari empat kali pada 12 bulan terakhir meningkatkan risiko kanker rahim lebih dari dua kali lipat. Meski begitu, para peneliti menemukan bahwa penggunaan produk rambut lain, seperti cat rambut, tidak memicu risiko kanker rahim.
"Risiko yang meningkat dua kali lipat ini mengkhawatirkan," tambah Alexandra.