Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi prosedur meluruskan rambut berlebihan bisa memicu risiko kanker rahim (freepik.com/freepik)

"Beauty is pain"

Pernah mendengar ungkapan tersebut? Tak harus sakit, tetapi banyak orang yang rela menyakiti dirinya sendiri untuk mendapatkan rupa yang didambakan. Salah satunya adalah rambut. Mau dipotong, dicatok, diwarnai, atau diluruskan, rambut bak mahkota sehingga harus tampil sebaik mungkin.

Masalahnya, tidak sedikit studi yang menghubungkan produk perawatan rambut dengan risiko kanker. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa produk pelurus rambut bisa meningkatkan risiko kanker uterus atau rahim. Simak studi selengkapnya!

1. Libatkan puluhan ribu partisipan perempuan

ilustrasi catokan rambut (unsplash.com/Giselle Lazcano)

Bukan rahasia kalau produk perawatan rambut mengandung senyawa yang mengacaukan hormon endokrin dan karsinogenik, sehingga bisa meningkatkan risiko kanker yang sensitif hormon, seperti kanker payudara hingga kanker ovarium. Akan tetapi, belum ada studi yang melihat efeknya terhadap rahim.

Dimuat dalam Journal of the National Cancer Institute (JNCI) pada 17 Oktober 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) dari Research Triangle Park dan University of North Carolina mencari tahu efek produk perawatan rambut terhadap risiko kanker rahim.

Penelitian ini menggunakan data dari studi SISTER oleh National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS). Dari tahun 2003–2009, sebanyak 33.947 perempuan berusia 35–74 tahun terlibat dalam penelitian ini. Mereka melaporkan penggunaan produk perawatan rambut selama 12 bulan terakhir, termasuk:

  • Cat rambut (permanen dan semi-permanen).
  • Pelurus rambut.
  • Relaxer rambut.
  • Catokan rambut.

2. Hasil: Produk pelurus rambut dongrak risiko kanker rahim

Editorial Team

Tonton lebih seru di