Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi psikosis (unsplash.com/Michelle Lee)

Beberapa gangguan mental ada yang ditandai dengan timbulnya gejala yang disertai delusi dan halusinasi. Kondisi ini termasuk dalam psikosis. Psikosis menyebabkan penderitanya kehilangan kontak dengan kenyataan. Mereka mungkin melihat, mendengar, atau mempercayai hal-hal yang tidak nyata.

Perlu digarisbawahi bahwa psikosis adalah gejala, bukan penyakit. Kondisi ini dapat muncul akibat penyakit mental atau fisik, penyalahgunaan zat, stres, atau trauma ekstrem. Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang psikosis yang perlu diketahui.

1. Sulit membedakan kenyataan dan khayalan

Psikosis sulit membedakan kenyataan dan khayalan. unsplash.com/Ehimetalor Akhere Unuabona

Dilansir Healthline, psikosis adalah kondisi yang ditandai dengan gangguan hubungan dengan realitas. Penderitanya sering kali kesulitan membedakan antara kenyataan dan khayalan.

Orang yang mengalami psikosis biasanya memiliki gejala berupa delusi dan halusinasi. Sering dianggap sama, delusi dan halusinasi merupakan dua hal yang berbeda.

Delusi terjadi saat seseorang memiliki keyakinan yang kuat tentang sesuatu yang berlawanan dengan realitas. Misalnya, merasa bahwa dirinya memiliki kekuatan super atau sedang menjalani misi khusus.

Sementara itu, halusinasi adalah kondisi saat seseorang mengalami pengalaman sensoris tanpa adanya rangsangan nyata. Contohnya, mendengar orang berbicara atau melihat ada orang di hadapannya, padahal sedang sendirian.

Seperti dijelaskan di laman Medical News Today, orang dengan kondisi ini mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami psikosis. Sebab, bagi mereka delusi terasa nyata. Psikosis bisa sangat membebani dan membingungkan. Bahkan, kadang penderitanya sampai punya pikiran untuk melukai diri sendiri.

2. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai

Editorial Team

Tonton lebih seru di